KPPPA: Anak Harus Paham Dampak Buruk Internet

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Kamis, 5 September 2019 15:29 WIB

Ilustrasi anak menggunakan Internet (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta -Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nahar mengatakan anak perlu diberi pemahaman tentang dampak buruk penggunaan gawai dan internet agar tidak menjadi sasaran pelaku kejahatan anak secara daring.

"Angka anak pengguna gawai dan internet di Indonesia tinggi sehingga dampak buruk terhadap anak perlu diantisipasi dengan memberikan pemahaman kepada mereka," kata Nahar dalam sosialisasi internet aman untuk anak yang diadakan di Jakarta, Kamis.

Nahar mengatakan pengguna gawai usia enam tahun hingga 19 tahun di Indonesia mencapai 65 persen dan 43 persen diantara adalah pengguna ponsel cerdas dan internet.

Karena belum ada aturan di Indonesia yang bisa menghalangi anak menggunakan gawai, terutama ponsel cerdas, maka perlu ada antisipasi untuk mencegah dampak buruknya terhadap anak.

"Ponsel cerdas dan internet adalah produk yang memiliki sisi baik dan sisi buruk. Karena itu perlu ada pemberian pemahaman kepada anak sendiri agar terhindar dari dampak buruknya," tuturnya.

Nahar mengatakan anak-anak sudah semakin terbiasa dengan internet. Bila tidak ada upaya untuk mengendalikan, termasuk pengendalian diri dari anak, mereka bisa tidak bijak dalam menggunakan internet.

"Akibatnya, mereka kemudian mencoba-coba apa yang mereka lihat di internet, termasuk pornografi, kemudian melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum," katanya.

Koordinator Nasional End Child Prostitution in Asian Tourism (ECPAT) Indonesia Ahmad Sofian mengatakan sebenarnya tidak ada yang salah dengan internet, namun dalam perkembangannya, internet tidak hanya digunakan untuk hal-hal yang baik tetapi juga untuk hal-hal yang buruk seperti kejahatan seksual anak secara daring.

"Pada dasarnya internet digunakan untuk komunikasi dan informasi. Karena itu perlu ada internet yang aman yang bisa melindungi anak-anak," katanya.

Menurut Ahmad Sofian, anak-anak pengguna internet, yang jumlahnya setiap hari bertambah, menjadi sasaran para pelaku kejahatan seksual.

"Di seluruh dunia, ada 800 juta anak yang mengakses dan aktif di internet, termasuk di Indonesia. Setiap hari, ada 200 ribu anak pengguna baru internet," katanya dalam sosialisasi internet aman untuk anak yang diadakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jakarta, Kamis.

Di Indonesia, menurut dia, berdasarkan survei tahun 2018 pengguna internet meliputi 64,8 persen dari seluruh jumlah penduduk, termasuk di dalamnya anak-anak.

Ia mengatakan, anak-anak yang aktif menggunakan internet dianggap sebagai pasar dan disasar oleh orang-orang yang ingin berbuat jahat, termasuk para pelaku kejahatan seksual.

"Itu menjadi ancaman serius bagi anak-anak kita. Kejahatan seksual secara daring terjadi mulai dari gambar dan video porno yang melibatkan anak, materi kekerasan yang melibatkan anak, hingga memberi anak akses terhadap materi kekerasan seksual," katanya.

Sofian mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dengan internet. Namun, dalam perkembangannya, internet tidak hanya digunakan untuk hal-hal yang baik tetapi juga untuk hal-hal yang buruk seperti kejahatan seksual dan kondisi yang demikian mesti diantisipasi.

"Pada dasarnya internet digunakan untuk komunikasi dan informasi. Karena itu perlu ada internet yang aman yang bisa melindungi anak-anak," katanya.

ECPAT Indonesia bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah merancang program kampanye internet aman sejak Februari 2018. Program itu mencakup upaya pemberian pemahaman kepada anak-anak tentang dampak buruk internet.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

10 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

12 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

12 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

13 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

16 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

5 Kiat Mudik Bersama Anak

28 hari lalu

5 Kiat Mudik Bersama Anak

Perjalanan mudik bersama anak menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika menghadapi kebutuhan dan kenyamanan buah hati

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

31 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

31 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

36 hari lalu

Hakim ICJ Perintahkan Israel Memastikan Makanan dan Obat-obatan Masuk ke Gaza

Para hakim (ICJ) dengan suara bulat memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan pasokan makanan pokok ke Gaza

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

37 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya