ICW: Jokowi Jangan Ragu Tolak Capim KPK Bermasalah

Senin, 2 September 2019 12:19 WIB

Koalisi Kawal Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar aksi dukungan agar Presiden Joko Widodo mencoret capim bermasalah di Car Free Day, Jalan Thamrin, Jakarta, Ahad, 1 September 2019. TEMPO/M Rosseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi benar-benar selektif ketika menerima nama yang diserahkan oleh panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau Pansel Capim KPK pada hari ini, Senin, 2 September 2019.

ICW bahkan meminta Jokowi tak ragu menolak calon pimpinan yang dinilai bermasalah. "Jika nanti ditemukan ada nama-nama yang diduga mempunyai persoalan dan tidak berintegritas, maka semestinya Presiden dapat mengevaluasi kinerja Pansel dan menolak usulan nama tersebut," ujar Peneliti ICW Kurnia Ramadhana saat dihubungi Tempo pada Senin, 2 September 2019.

Menurut Kurnia, selain ICW yang tergabung dalam koalisi masyarakat Koalisi Masyarakat Sipil Darurat KPK, sudah banyak tokoh yang berbicara mengkritik proses seleksi oleh pansel.

Dalam proses seleksi, dinilai ada kecenderungan meloloskan beberapa orang tertentu, yang memiliki catatan merah. Mereka yang mengkritik antara lain; Sinta Nuriyah Wahid, Buya Syafii Maarif, Romo Magnis, Mahfud MD dan banyak lainnya yang menginginkan agar proses pemilihan Pimpinan KPK bisa berjalan dengan baik.

"Untuk itu, besar harapan kami agar Presiden dapat mendengar suara-suara yang selama ini berkembang di tengah masyarakat terkait polemik proses pemilihan Capim KPK," ujar Kurnia.

Advertising
Advertising

Siang ini, sebanyak 20 guru besar dari beberapa universitas juga akan mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi. Lelayang ini berisi agar presiden memastikan sepuluh capim KPK yang akan diserahkan ke DPR untuk menjalani fit and proper test, berintegritas dan tidak memiliki rekam jejak bermasalah.

“Agenda ini amat penting karena lima orang yang akan terpilih menjadi komisioner akan menentukan arah KPK dan pemberantasan korupsi di Indonesia empat tahun ke depan,” kata Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman Hibnu Nugroho dalam suratnya, Senin, 2 September 2019.

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

16 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

19 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya