43 Mahasiswa Papua di Surabaya Sudah Pulang ke Asrama

Minggu, 18 Agustus 2019 13:23 WIB

Sejumlah polisi menyisir Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Sabtu, 17 Agustus 2019. Sebanyak 43 orang anggota Aliansi Mahasiswa Papua dibawa ke markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Surabaya - Penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya memulangkan 43 mahasiswa Papua pada Sabtu tengah malam tadi, 17 Agustus 2019.

Sebelumnya mereka ditangkap dari Asrama Mahasiswa, Jalan Kalasan pada Sabtu sore lalu dengan tuduhan merusak dan membuang Bendera Merah Putih.

Setelah diperiksa atau proses verbal semua mahasiswa anggota Aliansi Mahasiswa Papua tersebut dikembalikan ke asrama. "Sudah kami pulangkan tadi malam sekitar pukul 23.30 WIB," kata Kasat Reskrim Ajun Komisaris Besar Sudamiran.

Kuasa hukum mahasiwa Papua, Fatkhul Khoir, menuturkan bahwa kliennya dituduh melanggar Pasal 66 juncto Pasal 24 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Lambang Negara. Dari 43 mahasiswa, satu di antaranya tidak menjalani berita acara pemeriksaan (BAP) karena mengalami gangguan jiwa.

Menurut Khoir, penangkapan itu berdasarkan laporan suatu ormas tentang pengrusakan Bendera Merah Putih pada Jumat lalu, 16 Agustus 2019. Pelapor menuding mahasiswa merusak tiang bendera dan membuang benderanya ke selokan.

"Namun saat saya tanya, rata-rata mereka tidak tahu pengrusakan bendera mana yang dimaksudkan pelapor."

Khoir menuturkan bahwa sebenarnya para mahasiswa Papua itu siap untuk kooperatif memenuhi panggilan polisi. Namun, mereka khawatir akan terjadi apa-apa jika keluar asrama karena pada Jumat sore lalu massa telah mengepung.

Para pengepung melempari asrama dengan batu sembari meneriakkan kata-kata berbau rasisme. "Polisi sendiri tak memberi jaminan keamanan," ucap Khoir, yang juga Ketua KontraS Surabaya.

Ia menyesalkan tindakan polisi yang menerobos asrama mahasiswa Papua sambil menembakkan gas air mata. Padahal, mahasiswa terkurung dalam asrama karena takut keluar. "Saya rasa polisi berlebihan."

KUKUH S. WIBOWO

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

7 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

10 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

10 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya