TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi menangkap lagi tiga orang yang diduga pelaku pengeboman di kantor Wali Kota Medan dan di Pelabuhan Deli yang terjadi awal April lalu. Dua dari tiga tersangka yang ditangkap itu bernama Dullah dan Mulyadi yang, menurut polisi, berperan langsung dalam pengeboman di Medan. Menurut Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Jenderal Erwin Mapasseng di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/5), ketiga tersangka itu ditangkap di Medan Sabtu (3/5) dan Minggu (4/5). Dengan ditangkapnya tiga orang itu, seluruhnya sudah 16 tersangka pelaku bom Medan yang ditangkap polisi. Erwin mengatakan, salah seorang tersangka yang ditangkap Sabtu (3/5), yakni Dullah, adalah seorang yang bertugas di bagian intelejen kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Organisasi GAM di Medan, menurut Erwin, sangat jelas dan dikendalikan dari Wilayah Aceh Timur. Walaupun pelaksananya adalah Komandan GAM yang berada di Medan Deli, termasuk Panglima GAM ( Wilayah Medan Deli ) Abdul Wahab, kata Erwin menjelaskan. Abdul Wahab sendiri sudah tertangkap sebelumnya. Di antara para tersangka yang baru tertangkap itu, menurut Erwin, ada juga yang terlibat dalam kasus peledakan granat di Hotel ASEAN Medan pada tahun 2000. Polisi saat ini juga masih melakukan pengejaran terhadap tersangka Zulfikar dan Zulkifli yang terlibat langsung dalam pengeboman Medan. Zulfikar sebelumnya sudah dicari polisi terkait kasus pengeboman di Medan yang lain pada tahun 2000. Menurut Erwin, selain pemboman di Medan yang telah terbukti dilakukan oleh kelompok GAM, polisi masih menyelidiki keterkaitannya dengan pemboman di tempat-tempat lain termasuk di Jakarta. Mengenai dana untuk pemboman di Medan menurut Erwin diperoleh atau ditransfer dari Aceh atau bahkan dari luar negeri seperti Singapura. Ditanya apakah ada perintah dari Pemimpin GAM Hasan Tiro yang tinggal di Swedia, kata Erwin Itu yang sedang kami kembangkan. (Dimas Adityo - TNR)