Mengejar Implementasi B30

Jumat, 19 Juli 2019 13:16 WIB

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM Dadan Kusdiana pada Diskusi Ilmiah "Peluang dan Tantangan Implementasi B30 dan B100" yang dilaksanakan Rabu, 17 Juli 2019.

INFO NASIONAL — Guna mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan energi nasional melalui diversifikasi energi, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan pengembangan bahan bakar biodiesel. Langkahnya, yaitu dengan mewajibkan penggunaan campuran biodiesel 30 persen atau B30 pada kendaraan bermesin diesel (mandatori B30).

Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengungkapkan bahwa Mandatori B30 merupakan langkah konkret Pemerintah untuk terus mengembangkan industri kelapa sawit, menyejahterakan petani kelapa sawit, serta menjamin ketersediaan dan kestabilan harga BBM dalam negeri. B30 atau biodiesel 30 persen adalah pencampuran 30 persen biodiesel (bahan bakar nabati) dengan 70 persen bahan bakar solar.

Melalui mandatori B30 ini, diharapkan konsumsi biodiesel dalam negeri akan meningkat hingga mencapai 6,9 juta kiloliter. Konsumsi biodiesel pada tahun 2018 telah mencapai 3,8 juta kiloliter dengan implementasi B20 yang telah dilaksanakan secara nasional.

Pemerintah menegaskan implementasi mandatori biodiesel membutuhkan dukungan dan sinergi dari semua pihak. Adapun beberapa faktor yang mendukung implementasi biodiesel, yaitu adanya kapasitas produksi yang cukup, kajian/pengujian yang cukup, kualitas bahan bakar yang sesuai standar/spesifikasi, pedoman/juknis/SOP handling dan storage biodiesel serta campurannya yang jelas, pengawasan dan monitoring kualitas dan kuantitas yang baik, serta dukungan finansial.

Road test atau uji jalan penggunaan bahan bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel telah dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2019 dengan memberangkatkan tiga unit truk dan delapan unit kendaraan penumpang berbahan bakar B30 yang masing-masing akan menempuh jarak 40 ribu dan 50 ribu kilometer. Dalam waktu dekat, pengujian sejenis juga akan dilakukan pada kereta api, angkutan laut, dan alat berat di pertambangan. Sementara untuk implementasi mandatori B30 sendiri ditargetkan dapat dilaksanakan mulai tahun depan.

Advertising
Advertising

Pada kegiatan diskusi ilmiah "Peluang dan Tantangan Implementasi B30 dan B100" yang dilaksanakan Rabu, 17 Juli 2019, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM Dadan Kusdiana, menjelaskan bahwa lingkup kegiatan road test B30 terdiri dari pengujian kualitas bahan bakar, kualitas pelumas, merit rating komponen mesin, stabilitas penyimpanan pada kondisi luar ruangan bersuhu dingin, penyiapan dan blending bahan bakar, kajian manajemen kebutuhan bahan bakar, uji konsumsi bahan bakar, uji unjuk kerja kendaraan, uji tingkat penyumbatan pada filter bahan bakar, uji presiptasi pada kendaraan, atau starter mobil dalam kondisi dingin.

"Uji coba B30 bisa disebut gagal salah satu nya jika filter tangki tidak bisa bekerja sesuai dengan yang disarankan, misalnya filter bahan bakar dibuat untuk 10.000 kilometer, tetapi pada saat uji jalan B30 ditemukan di 6.000 kilometer bermasalah, berati itu gagal," kata Dadan.

"Subjek terhadap hasil pengujian nanti bahwa spesifikasinya itu akan kita sesuaikan misalnya dari satu sisi kita meminta produsen penyedia teknologinya untuk menyesuaikan, di sisi yang lain produsen biodieselnya kita minta untuk menyesuaikan juga," ujarnya.

Lebih lanjut, Dadan menyebutkan bahwa dukungan dari semua pihak itu diperlukan untuk menjawab tantangan dan sekaligus meraih peluang implementasi B30. Tantangan yang pertama adalah sebaran Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BBN) Biodiesel tidak merata karena saat ini pabrik biodiesel lebih banyak berada di Indonesia bagian barat.

Tantangan kedua, terkait peningkatan kualitas bahan bakar baik solar maupun biodiesel. Ketiga, peningkatan pengetahuan bagi pelaksana lapangan dalam melaksanakan handling dan storing. Lalu yang keempat, keterbatasan sarana dan fasilitas di terminal bahan bakar minyak (TBBM).

Yang kelima, adanya permasalahan moda transportasi seperti terbatasnya kapal pengangkut. Keenam, masih adanya resistensi dari end user seperti moda angkutan kapal dan pertambangan. Dan yang ketujuh, adanya negatif campaign dari beberapa negara tujuan utama ekspor. Sementara yang kedelapan adalah menjawab tantangan untuk melakukan sosialisasi secara masif guna meningkatkan pemahaman dan kesadarann pentingnya penggunaan biodiesel.

"Rencananya, dalam waktu dekat kita akan melakukan pengujian B30 pada angkutan laut, alat berat, mesin pertanian, dan kereta api. Dan, berikutnya kita akan merevisi SNI Biodiesel. Semoga ini dapat berjalan sesuai jadwal agar implementasi B30 dapat dilaksanakan tahun depan, sesuai target," ucap Dadan. (*)

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

16 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

6 Februari 2023

Inginkan Power Wheeling Tetap Dipertahankan di RUU EBT, Anggota DPR: Ada Jalan Tengah dengan Pemerintah

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menginginkan skema power wheeling tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Enerbi Baru dan Terbarukan atau RUU EBT.

Baca Selengkapnya