Bea Cukai Tanjung Balai Karimun Gelar Ceramah Cegah Korupsi
Selasa, 9 Juli 2019 11:57 WIB
INFO NASIONAL — Pangkalan Sarana Operasi (PSO) Bea Cukai Tanjung Balai Karimun menggelar acara Ceramah Pencegahan Korupsi dan Penguatan Integritas Pegawai. Acara ini menghadirkan narasumber dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dari Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan Bidang Investigasi.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau, Agus Yulianto, dalam acara yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2019 di Kantor Wilayah Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau menyebutkan bahwa acara ini mengandung makna yang penting. “Selain untuk ajang silaturahmi, acara ini juga merupakan ajang penguatan kepada kita semua, memberikan keyakinan kepada kita semua dalam proses yang berjalan untuk terus jadi semakin baik dan terus melakukan koreksi terkait hal-hal yang perlu kita koreksi,” kata Agus.
Para pembicara dalam acara ini membahas jenis-jenis tipikor (tindak pidana korupsi) yang tercantum dalam Undang-Undang No. 31/1999 Jo. Undang-Undang No. 20/2001. Korupsi yang dirumuskan dalam tiga puluh jenis tipikor dan dikelompokkan menjadi tujuh jenis besar, yaitu kerugian keuangan negara, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, konflik kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi.
“Kita sadari bersama, daerah ini merupakan daerah yang rawan suap menyuap dan gratifikasi, saya harap tidak ada lagi dari rekan-rekan ASN sekalian yang terlibat dalam kasus tersebut,” kata salah seorang narasumber dari KPK.
Agus mengharapkan, setelah mengikuti ceramah ini setiap pegawai dapat menumbuh-kembangkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan bertanggung jawab, serta menjadi inspirator bagi terbangunnya upaya pemberantasan korupsi di lingkungan kerjanya.
“Di mana saja, melawan arus memerlukan keberanian dan mengandung risiko. Niat untuk melakukan perubahan, keberanian untuk melaksanakannya dan hasil nyata yang telah dicapai perlu kita akui dan hargai. Bagaimanapun juga perubahan besar yang dicita-citakan harus diawali dengan langkah nyata pertama dan berawal dari diri sendiri," ucap Agus.
"Kami berharap semua pegawai bisa terus jadi panutan dan sistem yang mereka bangun menjadi landasan kukuh untuk selangkah demi selangkah membangun Indonesia yang bersih,” ujarnya. (*)