Perajin Kostum Jaran Kepang Bebas Berkreasi

Kamis, 27 Juni 2019 06:00 WIB

Peserta Workshop Kostum Jaran Kepang mengawali kegiatan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

INFO NASIONAL — Sekitar 40 peserta workshop Kostum Jaran Kepang tersenyum lega. Asisten Ahli Institur Seni Indonesia (ISI) Surakarta Hartanto S.Sn. M.Sn., menyampaikan kesimpulan ihwal busana pelaku Tari Jaran Kepang Tumenggung. Siapa pun dipersilakan berkreasi selama tetap mempertahankan ciri khas kota di antara Gunung Sumbing dan Sindoro itu.

“Boleh mempertahankan sesuai local genius masing-masing,” ujarnya. “Boleh kita ambil pengaruh dari luar, tetapi tidak mentrasfer langsung. Paling tidak, nanti setiap komunitas memberi saran dan menetapkan kostum berciri Temanggung. Nanti kalau ada misi kebudayaan ke luar daerah, desain kostum itulah yang dipakai biar orang tahu, ini toh Jaran Kepang dari Temanggung,” kata Hartanto, memaparkan dalam workshop di Lemuk Gunung, Temanggung, 26-27 Juni 2019.

“Saya berharap tercipta sebuah bentuk baru, tidak terlepas dari pakem, namun mengikuti perkembangan zaman,” kata Kasie Dispora Kemendikbud, Darwin, memberikan penjelasan terhadap workshop kostum Jaran Kepang tersebut.

Senada, Penata Tari dan Asisten Ahli ISI Nuryanto Noto Susanto menyampaikan bahwa tak boleh beranggapan desain kostum Idakeb (Inspeksi Daerah Kebudayaan) yang diperkenalkan sejak 1970-an oleh R. Subagyono dan diakui masyarakat Temanggung sebagai kostum klasik kuda lumping, kemudian dianggap kuno.

Nuryanto mengingatkan arti penting sebuah kostum tak semata estetika lalu melupakan fungsi utama. “Jangan sampai penari memakai kostum malah terganggu geraknya, nggak boleh begitu. Kostum harus dapat membuat pemakainya leluasa untuk mencapai gerak maksimal sehingga tak terlihat kaku.”

Advertising
Advertising

Workshop ini terselenggara sebagai rangkaian Festival Sindoro Sumbing (FSS) 2019, dan bagian dari platform Indonesiana hasil kerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Pemerintah Kabupaten Temanggung, juga Kabupaten Wonosobo. Kebetulan, jaran kepang atau kuda lumping merupakan kesenian khas Temanggung. Lebih dari 700 komunitas tersebar di tiap kecamatan. Sejatinya, masyarakat di wilayah penghasil tembakau itu sudah menerima kostum Idakeb. Namun, dalam perkembangannya, terutama setelah tahun 2000-an, sejumlah komunitas menyerap pengaruh kostum penari Bali.

Di satu sisi, kostum jenis ini digemari khalayak luas lantaran terlihat lebih meriah, termasuk penggunaan topeng Leak. Namun, menimbulkan kekhawatiran baru, adaptasi secara serampangan akan menghilangkan identitas asli Temanggung. “Nanti kalau tampil di Bali dan orang sana lihat, kok mencuri (desain) kostum kami, bisa gawat,” kata Hartanto.

Karena itu, FSS memasukkan acara workshop ini guna mencari kesepakatan bersama antara perajin kostum di Temanggung. Setelah paparan Hartanto dan Nuryanto, hari kedua workshop semua peserta dibagi menjadi tujuh kelompok sesuai kecamatan terdekat. Mereka diminta membawa kostum khas wilayah mereka, lalu mendiskusikan untuk mencapai ketetapan kostum berciri khas Temanggung. Setelah itu, mereka juga bisa praktik langsung membuat kostum tersebut.

Workshop Kostum Jarang Kepang atau kuda lumping pada rangkaiaan program Festival Sindoro Sumbing juga salah satu upaya menggiatkan seluruh ekosistem dan mata rantai dalam satu pertunjukan atau seni kuda lumping, penata tarinya, penarinya, musisi, perias juga perajin kostumnya.

Muklisin (30) salah satu perajin dalam workshop tersebut, terlihat senang karena mendapat pengetahuan baru ihwal kostum klasik Jaran Kepang khas Temanggung. Kendati demikian, ia mengaku sejak 2006 atau 2007 pesanan kostum asli itu kian jarang. Lebih banyak peminat kostum modifikasi khas Bali.

“Lebih populer Bali,” ucapnya. Tak jarang ia harus mengirim bahan kain metris dari Pulau Dewata tersebut. Satu set kostum dihargai hingga Rp 2 juta, sementara kostum klasik lebih murah.

Akankah Muklisin, perajin dari Desa Giling Sari menjadi rugi jika workshop memutuskan kostum Tari Jaran Kepang Temanggung kembali pada desain klasik atau Idakeb? Pasalnya, komunitas tari kemungkinan besar tak lagi memesan kostum khas Bali. “Nggaklah, nggak rugi. Sama aja,” katanya sambil tertawa. “Cuma, yang penting ada ongkos jahit.” (*)

Berita terkait

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

1 jam lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

6 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

6 jam lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

7 jam lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

9 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

9 jam lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

9 jam lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

10 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

23 jam lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.

Baca Selengkapnya

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

1 hari lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya