TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Setelah sempat tertunda pembangunannya pada 2006, bekas terminal bus Umbul Harjo di Yogyakarta akan difungsikan menjadi sentra kerajinan kayu dan rotan, terintegrasi dengan panggung seni dan wisata kuliner. Pengalihan fungsi bekas terminal ini untuk mendorong ekonomi di kawasan Yogyakarta bagian Selatan."Tempat ini akan dijadikan ikon tempat wisata baru di kawasan Yogyakarta bagian selatan," kata Kepala Bagian Kerjasama Pemerintah Kota Yogyakarta Kadri Renggono kepada Tempo di kantornya, Senin (24/3). Bekas terminal Umbul Harjo, kata Kardi, menganggur sejak 2004 ketika terminal bus dipindah ke terminal Giwangan. Karena menganggur dan menjadi lokasi yang mati suri, maka pemerintah Kota Yogyakarta menghidupkan bekas terminal seluas 1,8 hektare ini menjadi sentra ekonomi di bagian selatan Kota Yogya. "Para pengrajin yang berada di Kota Yogya kami fasilitasi di tempat ini," Kadri menambahkan. Kelak, selain menjadi sentra kerajinan, bekas terminal ini akan terintegrasi dengan panggung seni yang ditujukan untuk umum. "Siapapun dapat mengapresiasikan seni mereka di sini," kata Kadri. "Seniman bisa memiliki panggung alternative, selain di taman budaya." Kadri menjelaskan dibutuhkan dana sebesar Rp 23 - Rp 25 miliar untuk membangun ikon wisata baru ini. Anggaran untuk pembangunan diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Pembangunan fisik akan dimulai tahun ini, dan diperkirakan tuntas tahun 2010. Bernarda Rurit