KPK: Kami Tak Pernah Sebut Anggaran Bocor Rp 2.000 Triliun, Tapi

Senin, 8 April 2019 18:01 WIB

Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang (tengah) bersama Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman (krii), dan komisioner KPU, Evi Novida Ginting memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, 8 April 2019. KPK dan KPU secara resmi mengumumkan nama-nama anggota DPR, DPD dan DPRD yang telah melaporkan tepat waktu dan belum melaporkan sama sekali Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara hingga 31 Maret 2019. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklarifikasi soal ucapan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan tentang kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak Rp 2.000 triliun.

Baca: Ma'ruf Amin Ajak Prabowo ke KPK Laporkan Anggaran Bocor

"Yang disampaikan Bu Basaria itu adalah kita tuh sebenarnya punya potensi pendapatan, jadi bukan kebocoran," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di kantornya, Jakarta, Senin, 8 April 2019.

Sebelumnya, Basaria menyinggung kebocoran anggaran hingga Rp 2.000 triliun dalam sambutan di Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Monitoring Online Penerimaan Pembayaran Pajak Daerah antara Bank Jateng dengan Pemerintahan Daerah di Jawa Tengah di Gumaya Tower Hotel, Semarang, 1 April 2019.

Basaria menuturkan menurut Litbang KPK, negara harusnya bisa menerima Rp 4.000 triliun tapi kenyataannya APBN Indonesia hanya Rp 2.000 triliun.

Advertising
Advertising

Calon presiden Prabowo Subianto menggunakan pernyataan Basaria itu dalam kampanye. Sebab, Prabowo kerap dianggap berbohong karena menyebut anggaran negara bocor sebanyak Rp 1.000 triliun. Namun ternyata, KPK membuktikan bahwa kebocoran anggaran lebih banyak dari yang dia perkirakan. "Dua hari ini saya merasa sangat bahagia. Karena KPK punya dua kali hitungan saya," kata Prabowo, 5 April 2019.

Saut berkukuh bahwa perhitungan KPK bukan soal kebocoran, melainkan potensi pendapatan. Dia mengatakan sudah berpuluh kali menyampaikan itu di banyak diskusi publik.

Simak juga: Mendagri: Anggaran Bocor Di mana-mana, Tapi Tak Sampai 25 Persen

Dalam tiap diskusi itu, Saut kerap mengatakan Indonesia saat ini mempunyai APBN lebih dari Rp 2.000 triliun. Namun, sebenarnya Indonesia bisa mengumpulkan hingga Rp 4.000 triliun. Saut menganggap pernyataan telah terjadi kebocoran Rp 2.000 triliun adalah mispersepsi. "Jadi itu arti yang mungkin salah persepsi ya," kata dia.

Berita terkait

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

35 detik lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

Juru bicara Prabowo mengatakan ide presidential club Prabowo ditujukan untuk menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

7 menit lalu

Soal Gugatan PDIP ke PTUN, Gibran: Biar Berproses Dulu

Gibran tak banyak menanggapi soal gugatan PDIP ke PTUN yang putusannya bisa saja berimbas pada pelantikannya sebagai wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

31 menit lalu

Peneliti ICW Bilang Rencana Tambah Kementerian Kabinet Prabowo Demi Bagi-bagi Jabatan

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

52 menit lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

1 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

3 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

3 jam lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

3 jam lalu

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

Yusril mengatakan, Prabowo bisa menambah nomenklatur kementerian dengan melakukan revisi Undang-Undang Kementerian Negera.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

3 jam lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

3 jam lalu

Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

Menurut Yusril, setelah Prabowo dilantik jadi presiden, ia bisa langsung mengeluarkan Perppu terkait penambahan nomenklatur kementerian.

Baca Selengkapnya