Retno Marsudi ke Jeddah Bukan untuk Dukung mendukung Capres
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Tulus Wijanarko
Selasa, 2 April 2019 14:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, memastikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tak memberi arahan untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden, saat berkunjung ke Arab Saudi. Hal ini sekaligus membantah tudingan Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab terhadap Retno.
"Seruan untuk bersikap netral itu juga disampaikan secara resmi secara tertulis kepada semua perwakilan. Sudah dua kali mungkin, jadi tidak mungkin menteri luar negeri mengarahkan kepada salah satu pasangan calon," kata Iqbal saat ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Selasa, 2 April 2019.
Sebelumnya, beredar video Rizieq Shihab melalui media sosial dan grup-grup percakapan, seperti WhatsApp dan Telegram, yang direkam di Arab Saudi setelah kunjungan Menlu Retno ke Jeddah 4 Maret lalu. Dalam video itu, Rizieq menuding Retno Marsudi mengarahkan staf KBRI dan KJRI di Arab Saudi untuk memilih salah satu pasangan calon presiden.
Ia menyebut perbuatan Retno mengancam kebebasan dari para staf tersebut. Ia pun kemudian menyeru para pendukung pasangan Capres-Cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk "melawan semua bentuk kecurangan dalam pemilu di Arab Saudi".
Iqbal menegaskan di tiap pertemuan dengan staf KBRI dan KJRI, Retno justru meminta agar Pemilu berjalan lancar. Pasalnya penyelenggara pemilu di luar negeri adalah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN). "(Menlu meminta) Perwakilan harus memberikan dukungan penuh pada PPLN. Yang kedua semua staf diminta untuk bersikap profesional, netral dan berintegritas," kata Iqbal.
Iqbal menyatakan pada 4 Maret Retno bertolak ke Arab Saudi. Namun kedatangannya itu untuk membuka fasilitas pelayanan publik satu atap. Iqbal mengatakan hal ini sudah dicita-citakan sejak lama, namun baru terwujud dan selesai akhir Februari lalu.
"Apa yang dilakukan oleh beliau di sana selain meresmikan fasilitas, adalah berkunjung ke sekolah Indonesia Jeddah untuk melihat kondisi para pelajar. Karena ada rencana dalam waktu dekat untuk memindahkan sekolah Indonesia Jeddah ke gedung yang lebih layak kondisinya, yang sekarang tidak terlalu tidak memadai," kata Iqbal.