Presiden Joko Widodo berbincang dengan anggota keluarga salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 saat mengunjungi Crisis Centre Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 29 Oktober 2018. Saat kunjungan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menganggap penyebaran berita bohong atau hoax mirip dengan terorisme. Dia mengatakan keduanya sama-sama mengancam dan membuat masyarakat takut.
“Kalau masyarakat diancam dengan hoax dan takut datang ke tempat pemilihan itu sudah ancaman, itu sudah terorisme,” kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2019.
Wiranto mengatakan salah satu hoax yang beredar saat ini adalah kabar bahwa pemilu akan ricuh oleh gerakan massa yang dia sebut people power. Wiranto menganggap penyebaran isu tersebut sudah masuk kategori meneror masyarakat.
Wiranto mengaku heran dengan tersebarnya isu itu. Padahal, menurut dia, keadaan saat ini relatif aman. Dia meminta masyarakat tak percaya dengan isu tersebut. Aparat keamanan, kata dia, telah menjamin Pemilu berlangsung aman.
Untuk pemilu 2019, jumlah anggota TNI-Polri yang diterjunkan mencapai 593 ribu orang. Wiranto mengatakan itu hampir seluruh kekuatan personel TNI-Polri.
Dia mengatakan memang masih ada sejumlah daerah yang memiliki kerawanan pemilu. Namun, Wiranto telah memerintahkan aparat keamanan untuk mengidentifikasi ancaman itu dan mengatasinya.
BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
3 hari lalu
BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.