Komnas HAM Sebut Agum Gumelar Pernah Mangkir Saat Dipanggil

Jumat, 15 Maret 2019 15:16 WIB

Jend (Purn) Agum Gumelar. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Beka Ulung Hapsara mengatakan Komisi pernah memanggil anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar untuk meminta keterangan seputar penculikan dan penghilangan aktivis 1998. Namun, menurut dia, Agum mangkir.

Berita terkait: Ikohi Desak Agum Gumelar Jelaskan Nasib Korban Penculikan

"Komnas pernah memanggil Pak Agum untuk memberi keterangan tetapi tidak datang," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 15 Maret 2019. Beka mengaku tidak mengetahui apa alasan Agum mangkir dari pemanggilan Komnas HAM.

Saat ini, kata Beka, Komnas HAM belum berencana memanggil kembali mantan anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) itu. "Komnas HAM lebih memprioritaskan proses yudisial yang saat ini berjalan antara Komnas dengan Jaksa Agung."

Selain itu, Komnas HAM juga mempertimbangkan pemilihan umum yang sebentar lagi berlangsung. "Supaya tidak ada politisasi terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM yang berat," ucap dia.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, dalam sebuah video yang disebar oleh Ulin Niam Yusron, Agum mengungkapkan keterlibatan Prabowo Subianto (saat ini calon presiden nomor urut 02) dalam kasus penculikan aktivis pada 1998. Agum bercerita tentang persidangan Prabowo oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) terkait penghilangan aktivis tersbeut, yang kemudian berujung pada rekomendasi pemecatan komandan Komando Pasukan Khusus (saat itu).

Di tengah ceritanya, Agum mengklaim mengetahui di mana letak tempat aktivis 1998 yang hilang dan dibunuh. Ia mengaku informasi ini didapatkan setelah bicara dari hati ke hati dengan anggota Tim Mawar-tim yang diduga melakukan penculikan dan penghilangan paksa aktivis 1997/1998, yang merupakan bekas anak buahnya di Kopassus.

Selain itu, Agum mengatakan dari 31 jenderal Kopassus hanya Prabowo yang diberhentikan dari dinas militer. Sebabnya ia merasa aneh jika Prabowo bisa menjadi presiden.

Tempo masih berusaha menghubungi Agum Gumelar untuk meminta klarifikasi.

Berita terkait

Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP

5 Maret 2024

Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP

Sejumlah tokoh daerah dan nasional melayat jenazah Solihin GP (Gautama Purwanegara) di rumah duka maupun di Gedung Sabau Markas Kodam III Siliwangi, Bandung, Selasa, 5 Maret 2024. Selewat tengah hari jenazah Solihin GP alias Mang Ihin diserahkan pihak keluarga ke Panglima Kodam III Siliwangi untuk menjalani prosesi pemakaman secara militer hingga di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung. "Pak Solihin seorang pemimpin yang tegas tapi sangat ramah ke rakyat," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bandung menjelang pemakaman.

Baca Selengkapnya

Profil 7 Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Pecat Prabowo dari TNI, Kini SBY dan Agum Gumelar Dukung PS di Pilpres 2024

3 Maret 2024

Profil 7 Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Pecat Prabowo dari TNI, Kini SBY dan Agum Gumelar Dukung PS di Pilpres 2024

Dewan Kehormatan Perwira memutuskan Prabowo bersalah dan memecatnya dari TNI pada 1998. Berikut profil 7 anggota DKP termasuk SBY dan Agum Gumelar.

Baca Selengkapnya

2 Anggota DKP Ini Dulu Pecat Prabowo dari TNI, Mengapa Kini Malah Mendukungnya di Pilpres 2024?

3 Maret 2024

2 Anggota DKP Ini Dulu Pecat Prabowo dari TNI, Mengapa Kini Malah Mendukungnya di Pilpres 2024?

Prabowo dipecat dari TNI oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) pada 1998. "Anehnya", saat maju Pilpres 2024, didukung dua anggota DKP yang memecatnya.

Baca Selengkapnya

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

29 Februari 2024

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

Prabowo dapat gelar Jenderal TNI Kehormatan dari Jokowi. Pada 1998, Dewan Kehormatan Perwira memberhentikannya dari TNI, SBY salah satu anggotanya.

Baca Selengkapnya

Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

28 Desember 2023

Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

Benny mempertanyakan sikap Wiranto, SBY, dan Agum Gumelar yang saat ini mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

72 Tahun Prabowo Subianto: Begini Perjalanan Karier Militer dan Politiknya, Tiga Kali Gagal Pilpres

17 Oktober 2023

72 Tahun Prabowo Subianto: Begini Perjalanan Karier Militer dan Politiknya, Tiga Kali Gagal Pilpres

Prabowo Subianto hari ini berulang tahun ke-72. Ia jadi Menteri Pertahanan Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin sampai periode 2024. Begini karier militernya.

Baca Selengkapnya

Saat Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, 4 Jenderal TNI Hadir: SBY, Prabowo, Wiranto, dan Agum Gumelar

20 September 2023

Saat Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, 4 Jenderal TNI Hadir: SBY, Prabowo, Wiranto, dan Agum Gumelar

Jenderal TNI purnawirawan SBY, Prabowo, Wiranto dan Agum Gumelar hadir saat Partrai Demokrat resmikan gabung dengan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya

Bertubi Kritik Revisi UU TNI, Ini Kata Imparsial, Agum Gumelar dan Usman Hamid

24 Mei 2023

Bertubi Kritik Revisi UU TNI, Ini Kata Imparsial, Agum Gumelar dan Usman Hamid

Direktur Imparsial Gufran Mabruri menyebut revisi UU TNI merupakan upaya untuk melemahkan supremasi sipil terhadap militer. Apa kata Agum Gumelar?

Baca Selengkapnya

Penempatan TNI di Jabatan Sipil dalam Revisi UU TNI, Agum Gumelar: Jangan, Enggak Perlu Lagi

22 Mei 2023

Penempatan TNI di Jabatan Sipil dalam Revisi UU TNI, Agum Gumelar: Jangan, Enggak Perlu Lagi

Agum Gumelar angkat bicara soal langkah pemerintah yang hendak merevisi UU TNI, salah satunya TNI bakal bisa menduduki beberapa jabatan sipil.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Sejumlah Jenderal Senior, dari Widodo AS hingga Hendropriyono

25 April 2023

Prabowo Kunjungi Sejumlah Jenderal Senior, dari Widodo AS hingga Hendropriyono

Prabowo menemui Try Sutrisno, Widodo AS, Hendropriyono, Agum Gumelar dan Wiranto.

Baca Selengkapnya