Wakapolri Sebut Dampak Hoaks Tak Hanya Ribut di Medsos

Reporter

Fikri Arigi

Minggu, 3 Maret 2019 05:38 WIB

Wakapolri Komisaris Jenderal Ari Dono menemui korban kecelakaan pesawat Lion Air JT Lion Air 610, di RS Polri Jakarta Timur, Selasa 30 Oktober 2018. TEMPO-TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengatakan dampak kabar bohong atau hoaks tidak hanya ribut di media sosial. Menurut dia, dampaknya juga terasa di dunia nyata.

Baca: Rudiantara Sebut Jumlah Konten Hoaks Naik Melonjak 10 Kali Lipat

“Yang tadinya hanya ribut di medsos, sudah bergeser sekarang ke dunia nyata. Ini yang harus kita cegah,” ujar Ari Dono di Hotel Bidakara, dalam acara diskusi Interaktif Nasional dan Deklarasi Pemilu Damai Tanpa Hoaks, Tanpa Ujaran Kebencian, Tanpa Isu Sara, bersama Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri, Sabtu, 2 Maret 2019.

Menurut Ari Dono, fenomena hoaks yang terjadi membuat Pemilu 2019 ini berbeda dengan pemilu sebelumnya. Kata dia, fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di beberapa negara lain.

Untuk itu, ia mengimau kepada masyarakat agar mengambil sikap terhadap berita bohong yang tersebar. Ia menyebutkan langkah-langkah sederhana bisa dilakukan untuk pencegahan, yaitu tidak sembarangan menyebarkan kabar-kabar yang belum terkonfirmasi.

Baca juga: Melawan Kabar Hoaks, Warganet Diajak Isi Konten Positif

“Dalam kontestasi politik ini tidak mungkin kita bisa hindari hoaks. Kami (Polri) akan tangkap-tangkap terus (pembuat hoaks). Pencegahan informasi bisa juga dengan tidak sembarang share. Ini yang harus kita jaga,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Ketua Umum KBPP Polri Bimo Suryono mengatakan pihaknya menggelar diskusi ini agar Pemilu 2019 pada 17 April mendatang berlangsung damai, tidak mengandung kebencian, dan hoaks. Ia mengingatkan pemilu merupakan ajang memilih pemimpin dan bukan merupakan akhir segalanya.

Baca: Ma'ruf Amin di Karawang, Cegah Hoaks Jokowi Menang Azan Dilarang

“Ini pesta demokrasi sekali lagi, si A atau si B putra terbaik bangsa semuanya, tapi yang kita jaga adalah persatuan dan kesatuan NKRI,” kata Bimo, Sabtu, 2 Maret 2019.

Berita terkait

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

7 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

11 hari lalu

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

12 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

28 hari lalu

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

40 hari lalu

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

Ketua BTN Sumardji menduga kembang api yang muncul di dekat lokasi Timnas Indonesia latihan berasal dari pesta rakyat setempat.

Baca Selengkapnya

CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

42 hari lalu

CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

TikTok disorot sebagai sarang penyebaran misinformasi maupun disinformasi.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

43 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

MK Hapus Pasal Keonaran dan Berita Bohong, Fatia Maulidiyanti: Pasal Ini Hukumannya Berat

43 hari lalu

MK Hapus Pasal Keonaran dan Berita Bohong, Fatia Maulidiyanti: Pasal Ini Hukumannya Berat

Ketua AJI Indonesia Sasmito Madrim mengatakan putusan MK yang menghapus pasal 14 dan 15 UU 1 Tahun 1946 merupakan angin segar bagi jurnalis.

Baca Selengkapnya

Dituduh Bikin Sepatu Bergambar Bendera Israel, Ini Kata Nike

49 hari lalu

Dituduh Bikin Sepatu Bergambar Bendera Israel, Ini Kata Nike

Sebuah video memperlihatkan sepasang sepatu Nike bergambar bendera Israel menjadi viral disertai seruan untuk memboikot produsen alat olahraga itu.

Baca Selengkapnya

Debunking Lawan Berita Hoax, Politeknik Tempo Kembali Menggelar Pelatihan Bersama Tim Cek Fakta Tempo

49 hari lalu

Debunking Lawan Berita Hoax, Politeknik Tempo Kembali Menggelar Pelatihan Bersama Tim Cek Fakta Tempo

Komunitas Pers Politeknik Tempo (KORSTE) kembali menggelar pelatihan lanjutan cek fakta. Pelatihan keempat kali ini dipandu oleh Ika Ningtiyas.

Baca Selengkapnya