Munas Alim Ulama NU Sepakati Pengertian Islam Nusantara

Jumat, 1 Maret 2019 07:46 WIB

Presiden Jokowi didampingi Muhtasyar Nahdlatul Ulama (NU) KH Ma'ruf Amin (kedua kiri) Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar (ketiga kanan) dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (ketiga kiri) berdoa bersama pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu, 27 Februari 2019. ANTARA/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdatul Ulama (Munas alim ulama NU), menyepakati pengertian dari konsep Islam Nusantara. Dalam pembahasan di Komisi Bahtsul Masail Maudluiyyah, para kiai NU menyatakan Islam Nusantara bukan aliran baru.

"Ini ada rumusan yang lebih simpel, dari PWNU Jawa Timur terkait redaksinya. IsIam Nusantara dalam pengertian substansial adalah Islam ahli sunah waljamaah yang diamalkan, didakwahkan, dan dikembangkan sesuai karakteristik masyarakat dan budaya di Nusantara oleh para pendakwahnya," kata Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur, Ahmad Muntaha, di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis, 27 Februari 2019.

Pimpinan sidang Komisi Bahtsul Masail Maudluiyyah Munas Alim Ulama NU, Abdul Moqsith Ghazali, pun meminta persetujuan dari para peserta sidang. "Sudah, definisi itu saja?," katanya. "Iya," jawab para kiai.

Moqsith pun mengetuk palu sebagai tanda pengesahan keputusan sidang.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj, memperjelas jika Islam Nusantara bukan aliran, mazhab, atau sekte, melainkan Islam yang menghormati budaya dan tradisi Nusantara yang ada selama tidak bertentangan dengan syariat Islam.

"Seperti sabda Sayyidina Ali 'pergauilah manusia dengan akhlak yang baik'. Artinya apa, pergaulilah masyarakat dengan tradisi setempat, supaya tidak ada konflik, supaya tidak tegang, dan menghormati budaya setempat," ujar dia.

Menurut Said, setelah Munas Ulama NU ini, PBNU akan memerintahkan Pengurus Wilayah NU untuk mensosialisasikan ke para kader. "Terutama internal NU harus paham betul, pengurus NU terutama, cabangnya, rantingnya harus paham," ujarnya.

AHMAD FAIZ (Banjar)

Berita terkait

Pengamat Nilai Anies Tidak Bisa Lepas dari Rizieq Shihab

30 September 2023

Pengamat Nilai Anies Tidak Bisa Lepas dari Rizieq Shihab

Anies menjadi saksi pernikahan anak Rizieq Shihab. Kata pengamat, kehadiran Anies memberikan efek negatif dan positif yang seimbang di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD: Budaya Islam Indonesia Sesuai Ajaran Islam

12 April 2023

Mahfud MD: Budaya Islam Indonesia Sesuai Ajaran Islam

Umat Islam Indonesia harus pandai menangkap api Islam seperti yang dijelaskan oleh Bung Karno.

Baca Selengkapnya

Mengapa Festival Tradisi Islam Nusantara Dihelat di Banyuwangi, Ini Penjelasan Erick Thohir

11 Januari 2023

Mengapa Festival Tradisi Islam Nusantara Dihelat di Banyuwangi, Ini Penjelasan Erick Thohir

Banyuwangi dipercaya sebagai tempat perhelatan Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU.

Baca Selengkapnya

Dihadiri Jokowi, Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi Ramaikan Harlah Satu Abad NU

10 Januari 2023

Dihadiri Jokowi, Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi Ramaikan Harlah Satu Abad NU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi, Senin malam, 9 Januari 2023. Presiden RI Joko Widodo hadir dalam acara ini.

Baca Selengkapnya

Himpunan Sekolah dan Madrasah Islam Nusantara Dukung Penempatan Guru PNS di Sekolah Swasta

17 September 2022

Himpunan Sekolah dan Madrasah Islam Nusantara Dukung Penempatan Guru PNS di Sekolah Swasta

Himpunan Sekolah dan Madrasah - Islam Nusantara mendukung tetap diberlakukannya peraturan penempatan guru PNS di sekolah dan madrasah swasta.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Pemerintah Kolonial Beri Gelar Haji ke Orang Indonesia

16 Juni 2022

Inilah Alasan Pemerintah Kolonial Beri Gelar Haji ke Orang Indonesia

Gelar haji di Indonesia sudah ada sejak zaman kolonial. Pemberian gelar itu untuk memudahkan pengawasan pemerintah kolonial. Berikut ini sejarahnya.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul: PBNU Mandataris Muktamar Telah Habis, 80 Persen PWNU Ingin Regenerasi

2 Desember 2021

Gus Ipul: PBNU Mandataris Muktamar Telah Habis, 80 Persen PWNU Ingin Regenerasi

Gus Ipul mengatakan kepengurusan PBNU saat ini sejatinya bukanlah mandataris Muktamar Jombang 2015 karena telah habis masa baktinya.

Baca Selengkapnya

Sebut Said Aqil Sampai 25 Desember, Gus Ipul: Muktamar Mundur, Pengurus Kosong

1 Desember 2021

Sebut Said Aqil Sampai 25 Desember, Gus Ipul: Muktamar Mundur, Pengurus Kosong

Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan bila Muktamar NU diundur Januari, terjadi kekosongan kepengurusan PBNU karena telah berakhir 25 Desember

Baca Selengkapnya

Muktamar NU, Pengamat Minta Kubu Said Aqil dan Yahya Staquf Tak Saling Curiga

22 November 2021

Muktamar NU, Pengamat Minta Kubu Said Aqil dan Yahya Staquf Tak Saling Curiga

Pengamat politik Unair, Kacung Marijan, meminta kubu Said Aqil Siradj dan kubu Yahya Staquf tak saling curiga soal jadwal pelaksanaan Muktamar NU.

Baca Selengkapnya

Gus Miftah: Didi Kempot Janji Mau Ngaji Lagi di Pondok

5 Mei 2020

Gus Miftah: Didi Kempot Janji Mau Ngaji Lagi di Pondok

Sejak mualaf pada 1997, Didi Kempot kerap mengaji bersama kawan-kawan Nahdliyinnya. Ia juga pernah menciptakan lagu Islam Nusantara.

Baca Selengkapnya