KBRI Tiongkok Lakukan Layanan Imigrasi hingga ke Provinsi Sichuan

Reporter

Antara

Rabu, 27 Februari 2019 07:28 WIB

Ilustrasi petugas imigrasi. Dok. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Beijing - Satuan kerja Atase Imigrasi Kedutaan Besar RI di Beijing merambah wilayah tengah dan barat daya Tiongkok untuk memberikan pelayanan keimigrasian dan kekonsuleran kepada sejumlah warga negara Indonesia. "Ini untuk mempermudah warga kita yang jauh dari Beijing," kata Atase Imigrasi KBRI Beijing Tato J. Hidayawan, Rabu, 27/02.

Untuk memberikan pelayanan di Kota Chongqing dan Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, Atase Imigrasi bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia-Tiongkok (PPIT) cabang setempat. "Ada beberapa WNI yang kami layani penggantian paspor di kedua kota itu," ujar Tato.

Selain itu, Atase Imigrasi juga telah memberikan surat keterangan affidavit kepada seorang anak berkewarganeraan ganda di Kota Chengdu. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007, affidavit merupakan fasilitas keimigrasian yang diberikan pemerintah Indonesia kepada seorang anak pemegang paspor asing yang berkewarganegaraan ganda terbatas.

Anak hasil perkawinan campuran antara seorang WNI dan warga negara asing akan memiliki kewarganegaraan ganda. Apabila anak tersebut memegang paspor asing, si anak akan diberikan affidavit yang menerangkan bahwa anak tersebut subjek dari Pasal 41 UU No. 12/2006 tentang Kewarganegaraan.

Selembar pernyataan tertulis yang sah yang ditempelkan pada paspor asing tersebut dapat digunakan pada saat si anak berkunjung dan tinggal di Indonesia dalam waktu tertentu dalam statusnya sebagai WNI terbatas. Affidavit hanya berlaku untuk sekali kunjungan ke wilayah Indonesia.

"Pelayanan seperti itu membuat kami dimudahkan karena tidak perlu ke Beijing yang membutuhkan biaya tiket perjalanan," kata Elly dari PPIT Cabang Chongqing.

Dari Beijing menuju Chengdu dan Chongqing dapat ditempuh dengan penerbangan udara yang memakan waktu sekitar 3 jam. Sedangkan dengan kereta cepat perlu tujuh hingga 10 jam dan kereta reguler sampai 44 jam. "Kalau bisa, jemput bola seperti ini dilakukan KBRI secara rutin," kata Elly berharap.

Berita terkait

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

1 Juni 2022

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.

Baca Selengkapnya

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

3 Maret 2022

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

20 Juli 2019

Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

Diharapkan nilai perdagangan Indonesia-AS bisa mencapai US$60 miliar dalam 5 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

3 Juli 2019

Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia Disapa Garuda di Darfur

29 orang Pasukan Perdamaian PBB asal Indonesia, UNAMID untuk wilayah tugas di Darfur, Sudan berkunjung ke KBRI Addis Ababa membagikan pengalamannya.

Baca Selengkapnya

90 Pemuda Ethiopia Beradu Gagasan di KBRI Addis Ababa, Untuk Apa?

1 Juli 2019

90 Pemuda Ethiopia Beradu Gagasan di KBRI Addis Ababa, Untuk Apa?

Sebanyak 90 pemuda inovator Ethiopia mempresentasikan gagasan dan pemikiran mereka di KBRI Addis Ababa untuk mengatasi berbagai persoalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Promosikan Kuliner dan Kerajinan di Marseille, Prancis

23 Juni 2019

Indonesia Promosikan Kuliner dan Kerajinan di Marseille, Prancis

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Marseille mengelar bazaar kuliner, produk kerajinan, dan budaya Indonesia kepada masyarakat Prancis.

Baca Selengkapnya

KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

1 Juni 2019

KBRI Addis Ababa Peringati Hari Pasukan Perdamaian PBB

KBRI Addis Ababa di Ethiopia menggelar diskusil panel dan pameran foto memperingati hari Pasukan Perdamaian PBB.

Baca Selengkapnya

500 WNI Diperkirakan Mudik Via Pelabuhan Muar Malaysia Tiap Hari

28 Mei 2019

500 WNI Diperkirakan Mudik Via Pelabuhan Muar Malaysia Tiap Hari

Satuan Kerja Perhubungan KBRI Kuala Lumpur memprediksi 500 WNI mudik via Pelabuhan Muar, Negeri Johor, Malaysia, tiap hari.

Baca Selengkapnya

Kisah Menarik WNI Sambut Ramadan di Ethiopia

7 Mei 2019

Kisah Menarik WNI Sambut Ramadan di Ethiopia

Warga Muslim Indonesia di Addis Ababa, Ethiopia menyambut bulan suci Ramadan dengan salat tarawih di Wisma Indonesia, KBRI Addis Ababa, 5 Mei 2019.

Baca Selengkapnya

WNI Terlama Tinggal di Ethiopia Berikan Suara di Pemilu 2019

15 April 2019

WNI Terlama Tinggal di Ethiopia Berikan Suara di Pemilu 2019

Sebanyak 150 WNI di Ethiopia memberikan suaranya pada pemilu 2019, termasuk Savitri Ari Ernaningtya, WNI terlama tinggal di Ethiopia.

Baca Selengkapnya