Pasien DBD Melonjak 5 Kali Lipat di RS Hasan Sadikin Bandung

Jumat, 25 Januari 2019 15:16 WIB

Pasien demam berdarah dengue (DBD) dirawat di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Kamis, 24 Januari 2019. Tempo/Adi Warsono

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kebanjiran pasien demam berdarah dengue (DBD) dalam beberapa hari ini. Hingga bulan Januari 2019, jumlahnya melonjak mencapai 55 orang.

“Lima kali lipat kenaikannya,” kata Direktur Utama RSHS Bandung Nina Susana Dewi, Jumat, 25 Januari 2019. Biasanya kata dia, pasien DBD yang dirawat berkisar 8-10 orang per bulan. “Ini lonjakan yang luar biasa di RSHS.

Berita terkait: Musim Hujan, Pasien Demam Berdarah di RSUD Bekasi Melonjak

Untuk itu RSHS tengah menyiapkan kebijakan penempatan ruang perawatan jika pasien terus meningkat hari-hari mendatang. Menurut Nina, ada ring 1, yaitu ruang perawatan anak dan penyakit dalam untuk menampung pasien DBD.

Kemudian ada ring 2 di luar kedua ruang rawat inap itu. “Ring 3 disiapkan di selasar atau tempat lain jika membludak,” kata dia. Untuk hari ini masih ada enam orang pasien DBD yang dirawat.

Advertising
Advertising

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita, jumlah pasien DBD pada Januari di Bandung mencapai 132 orang. “Belum kelihatan melonjak kasusnya,” ujar dia, Jumat, 25 Januari 2019.

Berdasar data Dinas Kesehatan Jawa Barat, per Januari 2019 ada beberapa pasien DBD yang meninggal dunia. Di Kota Sukabumi dari 28 kasus, seorang pasien meninggal. Di kabupaten Cianjur dari 85 kasus DBD, dua orang meninggal. Kematian pasien DBD juga tercatat di Depok yaitu dua orang dari 132 kasus. Sementara di Kota Bogor ada 3 orang meninggal dari 118 kasus.

Kepala Divisi Infeksi Kelompok Staf Medis Anak RSHS Bandung Djatnika Setiabudi, mengatakan pasien yang dirawat berusia anak hingga dewasa. Mereka berasal dari daerah Bandung Raya. “DBD disebabkan virus dengue, kalau terinfeksi tidak harus DBD, bisa hanya demam biasa saja,” ujar dia.

Kondisi terberat jika pasien sampai mengalami shock dan berbahaya saat terjadi pendarahan. Pada masa 4-7 hari, gejala pasien awalnya mengalami demam yang mendadak tinggi dan berlangsung sepanjang hari. Demam itu bisa diobati dan panasnya bisa turun sedikit. “Gejalanya berbeda dengan tifus yang demamnya naik turun selama lima hari,” kata Djatnika.

Gejala lainnya yaitu sakit kepala, nyeri sendi, mual, muntah, nafsu makan berkurang. Situasi yang perlu diwaspadai adalah saat demam mulai turun. Jika pasien kembali normal, yakni bernafsu makan dan ceria, itu artinya mulai sembuh.

Namun jika demam turun tapi badan lemas, masih muntah, pasien harus segera dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD)rumah sakit. “Jangan ke dokter, bawa langsung ke IGD supaya tidak terlambat,” katanya.

ANWAR SISWADI (Bandung)

Berita terkait

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

13 jam lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

5 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

9 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

11 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

11 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

14 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

21 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

21 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya