Teror Pimpinan KPK, Polri Dalami Hasil Analisis CCTV dari London
Reporter
Taufiq Siddiq
Editor
Rina Widiastuti
Rabu, 23 Januari 2019 15:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI telah menerima hasil analisis Kepolisian London, Inggris, terkait rekaman kamera tersembunyi (CCTV) di rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Laode M. Syarif. Hal ini terkait teror pimpinan KPK beberapa waktu lalu .
Baca: Teror Pimpinan KPK, Jokowi: Pemberantasan Korupsi tidak Kendor
"CCTV sudah dikirim ke London dan hasilnya sudah diterima," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo saat ditemui di Mabes Polri, Rabu 23 Januari 2019.
Namun, kata Dedi, hasilnya belum memuaskan karena hasil analisis call detail record (CDR) CCTV tersebut masih belum jelas. "Masih belum jelas, saat kami perbesar gambarnya masih berbayang-bayang," katanya.
Menurut Dedi, wajah dan nomor polisi yang tertangkap dalam rekaman CCTV tersebut belum jelas. Penyebabnya, kondisi lapangan saat gambar diambil kurang cahaya.
Baca: Wadah Pegawai Sebut Teror Pimpinan KPK adalah Ancaman Kesembilan
Dedi mengatakan, saat ini tim laboratorium forensik Mabes Polri masih mendalami hasil analisis Kepolisian London tersebut. "Jika hasilnya belum jelas, nanti kami kirim ulang lagi ke London, karena ini butuh analisis yang utuh," ujarnya.
Polri bekerja sama dengan Kepolisian London karena teknologi di Indonesia belum bisa menganalisis gambar CCTV yang masih berstandar digital.
Ia menuturkan pengusutan aksi teror yang terjadi di rumah pimpinan KPK hingga saat ini masih berlanjut. Kepolisian, kata dia, hingga saat ini telah memeriksa 18 saksi. "Ini butuh waktu, tidak bisa dalam waktu cepat," ujarnya.
Baca: Cerita Wakil Ketua KPK Saat Temukan Bom Molotov di Rumahnya
Kediaman Laode mendapat teror bom pada Rabu, 9 Januari 2019, sekitar pukul 01.00 WIB. Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo juga turut menjadi sasaran teror bom. Petugas keamanan di rumah Agus menemukan benda diduga bom tergeletak di depan rumah sekitar pukul 06.00 WIB.
Untuk teror di rumah Ketua KPK, kata Dedi, kepolisian masih mendalami sketsa wajah terduga pelaku teror. "Kalau rumah Pak Agus masih pendalaman sketsa wajah," katanya.