Lion Air Jatuh, Aturan Maskapai Berbiaya Murah Belum akan Diubah

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Selasa, 30 Oktober 2018 15:56 WIB

Pesawat Lion Air dan Batik Air. Dok. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah belum berencana memperbarui aturan untuk maskapai penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier) setelah pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 mengalami kecelakaan. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan aturan yang berlaku sudah cukup ketat.

Baca: Lion Air Jatuh, Kemenhub Periksa Seluruh Boeing Tipe 737 - 8 MAX

"Bisnis yang paling ketat regulasinya itu penerbangan," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 30 Oktober 2018.

JK mengatakan pesawat tak bisa sembarangan terbang. Berdasarkan pengalamannya memiliki burung besi itu, pesawat harus diperiksa secara berkala. "Kalau tidak, tidak bisa terbang," ujarnya.

Dalam kasus jatuhnya PK-LQP, JK menduga status penerbangan yang berbiaya murah tidak berpengaruh. Fasilitas keselamatan tetap diutamakan lantaran pesawat harus memenuhi syarat tertentu untuk bisa beroperasi. Tanpa jaminan keselamatan perusahaan akan berhenti beroperasi.

Advertising
Advertising

Di lapangan, penerbangan jenis ini justru semakin pesat berkembang. Dia mencontohkan pesawat PK-LQP yang baru saja mendarat dari Denpasar, Bali, beberapa jam sebelum kembali digunakan terbang ke Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

JK menuturkan pemerintah sendiri masih menunggu hasil penyelidikan Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) untuk mengambil langkah yang diperlukan. Sembari menunggu, dia kembali mengingatkan agar perusahaan dan regulator harus bekerja lebih baik lagi untuk mencegah kecelakaan.

Baca: Giliran Serpihan Kursi Pesawat Tiba di Posko Lion Air Jatuh

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin pagi, 29 Oktober 2018, setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang. Pesawat tersebut membawa 181 penumpang dan tujuh awak pesawat. Pencarian penumpang pesawat terus berlangsung hingga hari ini.

Sebelum jatuh, pesawat sempat menghubungi menara kontrol dan menyatakan untuk kembali ke bandara (return to base) setelah 12 menit di udara. Pilot menyatakan terjadi masalah pada flight control. Sekitar 10 menit kemudian, pesawat hilang kontak.

Berita terkait

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

13 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

1 hari lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

3 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

12 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

15 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

17 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

17 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya