Pakar Manajemen UI Puji JK atas Keberhasilan Asian Games 2018

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Selasa, 28 Agustus 2018 17:02 WIB

Jusuf Kalla saat meninjau ruang pengendali operasi utama (MOC) Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) di Jakarta, 31 Januari 2018. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali menilai suksesnya penyelenggaraan Asian Games 2018 karena adanya perbaikan manajemen oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK.

Baca: Klaim Asian Games 2018 Lancar, JK: Keluhan Hanya Tiket

"Jadi saya kira peranan manajemen yang lebih baik ini cerminan bahwa kita berada di tangan kepemimpinan yang bagus," kata Rhenald di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 28 Agustus 2018.

Rhenald mengatakan bahwa atlet Indonesia kini sudah mengumpulkan 24 emas dan ada kemungkinan masih bisa bertambah. Awalnya Indonesia menargetkan perolehan 16 medali emas. Keberhasilan itu, kata dia, tak terlepas dari perbaikan manajemen yang dilakukan JK di awal kepemimpinannya sebagai Ketua Dewan Pengarah Inasgoc.

Rhenald yang merupakan pakar di bidang manajemen menjelaskan, JK telah memangkas struktur kepemimpinan penyelenggara Asian Games 2018. Saat itu, kata dia, ada empat lapis kepemimpinan, yaitu Inasgoc, menteri dan pejabat terkait, birokrasi, dan KONI. JK memangkasnya menjadi Inasgoc dan KONI. "Jadi uang pun langsung ke sana dan membuat para atlet bergairah. Jadi yang dilakukan ini bagaimana birokrasi yang disederhanakan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sebagai ahli manajemen, Rhenald melihat pemangkasan birokrasi menghasilkan pemimpin-pemimpin yang baik. Ia juga mengapresiasi kinerja Ketua Inasgoc Eric Thohir dan Wakil Ketua Inasgoc Sjafrie Sjamsuddin karena telah membangkitkan optimisme para atlet.

Adapun contoh keberhasilan penyelenggaraan Asian Games, Rhenald mencatat mengenai pembangunan infrastruktur yang menelan biaya besar. Meski utang negara bertambah untuk infrastruktur, Rhenald menilai hasil buruk akan terjadi jika tidak ada pembangunan besar-besaran.

Baca: Tinjau Persiapan Asian Games 2018, Ini yang Dikatakan Jusuf Kalla

"Kalau tak dibangun infrastruktur bisa dibayangkan apa jadinya Asian Games ini. Di Palembang tak ada LRT, tak ada airport yang sudah diperbaharui, kita tahu Palembang macet sekali. Tapi kalau tidak dilakukan pembangunan besar-besaran di Palembang, kita bisa tahu apa yang terjadi," katanya.

Keberhasilan selanjutnya mengenai infrastruktur di Jakarta. Sepekan ini, Rhenald merasakan lalu lintas lebih lancar. Kemudian masalah sampah dan Kali Item yang sempat menimbulkan kegusaran, ternyata berakhir dengan baik. Rhenald juga menilai pembukaan Asian Games terlaksana dengan bagus.

Terakhir, ia melihat prestasi para atlet yang membanggakan. Biasanya, kata Rhenald, prestasi atlet berkaitan dengan ekonomi. "Semua bangsa-bangsa yang ekonominya melesat itu biasanya ditandai dengan bagaimana perolehan medalinya. Apakah ini pertanda baik? Kita harap," kata dia.

Berita terkait

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

12 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

27 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Tolak Munas Golkar Dipercepat, Jusuf Kalla: Harus Desember, Kalau Dipercepat Munaslub Namanya

47 hari lalu

Tolak Munas Golkar Dipercepat, Jusuf Kalla: Harus Desember, Kalau Dipercepat Munaslub Namanya

Jusuf Kalla menolak Munas Golkar dipercepat. Menurut dia, Munas Golkar sudah ditetapkan pada Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Rekapitulasi Pemilu, Anies dan Muhaimin Buka Puasa di Rumah JK

48 hari lalu

Jelang Pengumuman Rekapitulasi Pemilu, Anies dan Muhaimin Buka Puasa di Rumah JK

Anies dan Muhaimin akan menghadiri undangan buka puasa bersama JK sore ini. Menurut Timnas Amin ini adalah undangan terbatas JK ke beberapa tokoh.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Sebut Bahas Hak Angket saat Bertemu JK dan Hasto PDIP di UI

58 hari lalu

Sudirman Said Sebut Bahas Hak Angket saat Bertemu JK dan Hasto PDIP di UI

Menurut Said, JK tak mau ada beban politik di pemerintahan selanjutnya. JK tak mau beban ekonomi dan politik digabungkan.

Baca Selengkapnya

Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?

59 hari lalu

Apa Dasar JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia?

Menurut JK, Pemilu 2024 sudah diatur oleh pemerintah dan orang-orang tertentu. Sehingga ia menilai Pemilu 2024 sebagai pemilu yang terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia sejak 1955.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Pemilu 2024 Terburuk, Mahfud Md: Pandangan Negarawan

59 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Pemilu 2024 Terburuk, Mahfud Md: Pandangan Negarawan

Mahfud Md mengatakan pernyataan Jusuf Kalla terkait Pemilu 2024 sebagai Pemilu terburuk sebagai pandangan seorang negarawan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Beri Catatan Soal Pemilu 2024, APBN Program Makan Siang Gratis, Bansos, dan Hak Angket DPR

8 Maret 2024

Jusuf Kalla Beri Catatan Soal Pemilu 2024, APBN Program Makan Siang Gratis, Bansos, dan Hak Angket DPR

Jusuf Kalla atau JK mengomentari berbagai soal dalam Pemilu 2024, APBN makan siang gratis, hingga usung hak angket untuk indikasi kecurangan pemilu.

Baca Selengkapnya

JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia

8 Maret 2024

JK Sebut Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah Indonesia

JK menilai solusinya yang terbaik adalah mengklarifikasi mengenai kecurangan dan tidak transparannya pemilu tahun 2024.

Baca Selengkapnya