MUI dan Greenpeace Mulai Kampanye Bersama Pantang Plastik

Jumat, 8 Juni 2018 02:15 WIB

Sekarung pecahan jerigen plastik yang didaur ulang oleh pengungsi yang dipekerjakan dalam proyek oleh Masyarakat Palang Merah Kenya dekat kamp pengungsi Dabaab di Garissa County, Kenya pada 30 Mei 2018. Thomson Reuters Foundation/Nita Bhalla

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPH SDA MUI) bekerja sama dengan Greenpeace Indonesia mengadakan acara Eco Ifthar. Acara ini digunakan untuk memulai kampanye #PantangPlastik untuk mengurangi penggunaan plastik.

"Dengan memanfaatkan momentum Ramadhan, diharapkan masyarakat khususnya umat Islam semakin sadar terhadap isu lingkungan yang ditimbulkan plastik," kata Ketua LPH SDA MUI, Hayu S. Prabowo, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis, 7 Juni 2018.

Baca: Kisah Inspiratif Pengungsi Somalia Pengumpul Sampah Plastik

Hayu mengatakan kampanye itu tidak lepas dari data Greenpeace yang menunjukkan terdapat 267 hewan yang kelangsungan hidupnya terancam lantaran menelan atau terjerat plastik. Menurut Hayu, plastik juga menjadi sebab utama tewasnya makhluk hidup di laut pada setiap tahunnya.

Hayu menilai krisis lingkungan selama ini juga berkaitan erat dengan krisis moral. Menurut Hayu, pandangan manusia yang menganggap alam sebagai objek, bukan sebagai subjek, memperparah masalah penggunaan plastik. "Penanggulangan terhadap masalah ini haruslah dengan pendekatan moral. Pada titik inilah agama harus tampil berperan,” kata Hayu.

Advertising
Advertising

Baca: Demi Sehat, Pilih 7 Plastik yang Aman Ini

Juru Kampanye Urban Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi mengatakan, kampanye ini berperan penting untuk mengurangi pemakaian plastik sekali pakai dalam kegiatan masjid. Muharram berharap masjid dan rumah ibadah diharapkan mulai menggunakan wadah yang bisa digunakan berkali-kali seperti berupa gelas keramik, piring kaca, maupun rotan.

Kata dia, sebagai pengganti plastik, masjid juga bisa menggunakan wadah sekali pakai namun ramah lingkungan seperti daun pisang. “Ini merupakan bagian dari kampanye #PantangPlastik yang memberdayakan masyarakat perkotaan sebagai pelaku sekaligus target utama perubahan sikap," kata Muharram.

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

2 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

4 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

4 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

8 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

8 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

9 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

15 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya