Kodam XIV Hasanuddin Mewaspadai Milisi Suriah

Selasa, 22 Mei 2018 06:53 WIB

Aparat gabungan TNI-POLRI mengamankan pelaku teror yang sempat menguasai Lapas Pasir Putih pada simulasi penanggulangan teroris di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (8/5). Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) bekerja sama dengan TNI, Polri dan Lapas Nusakambangan melakukan latihan penanggulangan teroris pada penutupan Pelatihan Penindakan Terorisme Angkatan ke-4. ANTARA/Idhad Zakaria

TEMPO.CO, Makassar - Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin mewaspadai milisi yang pernah ke Suriah untuk mengantisipasi aksi terorisme di Sulawesi Selatan. Sebab, Sulawesi Selatan merupakan wilayah transit dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Poso, Sulawesi Tengah.

“Intelijen kami sudah petakan daerah itu, jadi harus diwaspadai,” ucap Panglima Daerah Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin Mayor Jenderal Agus Surya Bakti di Makassar, Senin, 21 Mei 2018.

Baca: Marak Teror Bom, Sandiaga Uno Ingin Data Orang Balik dari Suriah

Menurut Agus, pihaknya sudah memetakan daerah yang patut diwaspadai dalam aksi terorisme di Sulawesi Selatan.

Agus mengatakan banyak aliran yang ada di Sulawesi Selatan, bahkan ada yang tergolong keras lantaran dari Suriah, Timur Tengah. Mereka adalah milisi yang kejam tak segan-segan membunuh. Mereka adalah milisi yang bermain di Filipina dan Poso.

Advertising
Advertising

Meski telah mengerahkan semua intelijen TNI dan Polri, Agus menuturkan peran masyarakat sangat penting karena masyarakat yang lebih tahu.

Kendati demikian, ujar Agus, pihaknya juga melakukan pendekatan kepada milisi-milisi Suriah. “Kami berharap mereka bisa menjaga Sulawesi Selatan. Kan, dia orang sini juga, masak mau rusak kampung halaman sendiri,” ucapnya.

Agus mengatakan semua aliran ada di Sulawesi Selatan, mulai aliran lama hingga yang dari Suriah. Namun wilayah tersebut lebih kondusif lantaran adat Bugis-Makassar masih cukup kuat. Dia menuturkan adanya aksi teroris bukan hanya soal agama. Tapi juga terkait dengan ekonomi, sosial, dan keadilan.

Baca: Din Syamsuddin: Al-Quran Tak Perlu Menjadi Barang Bukti Terorisme

“Mereka ini ada yang berafiliasi dengan aliran keras dan ada juga karena pengaruh lingkungan. Jadi konsep dendam kadang muncul lantaran merasa tak adil,” ucap Agus.

Soal keterlibatan TNI dalam penanganan teroris, ujar dia, pihaknya masih menunggu aturan dari pusat. Namun ia mengaku siap menjalankan apa pun keputusan. “Kami siap saja apa pun bentuk pelibatan TNI.”

Berita terkait

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

1 hari lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

1 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

2 hari lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya