Saadillah Mursjid, Menteri Paling Setia Soeharto

Selasa, 22 Mei 2018 06:07 WIB

Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Saadillah Mursjid, mantan birokrat yang dikenal dekat dengan Presiden kedua RI Soeharto. Bahkan Saadillah setia menemani Soeharto sebelum dan setelah lengser dari kursi RI 1.

Wajar saja, Saadillah menjabat Menteri Sekretaris Negara di era pemerintahan Soeharto pada 1993-1998. Sebelum itu, dia menduduki posisi Menteri Muda Sekretaris Kabinet 1988-1993.

Namanya disebut-sebut dalam pidato Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais pada Senin, 21 Mei 2018. Amien menyampaikan ada satu sosok menteri yang setia menemani Soeharto sebelum mengundurkan diri sebagai presiden pada 21 Mei 1998. Dialah Saadillah.

Baca: Amien Rais Ungkap Sosok Menteri yang Setia Dampingi Soeharto

Dua hari setelah Soeharto mundur, dokter-dokter kepresidenan datang menemuinya di kantor Muhammadiyah, Jakarta. Mereka menuturkan, tak ada menteri yang mendampingi saat Soeharto berniat berhenti, kecuali Saadillah.

Advertising
Advertising

"Tidak ada satu menteri pun yang masih mendampingi Pak Harto, kecuali Pak Saadillah Mursjid,” kata Amien saat berpidato dalam acara Refleksi 20 Tahun Reformasi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Pria kelahiran Barabai, Kalimantan Selatan, 7 September 1937 ini memulai karier di pemerintahan sebagai pegawai Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Saat berusia 30 tahun, Saadillah menjabat Sekretaris Bidang Spiritual dan Rohaniah Bappenas. Pengabdiannya di Bappenas berakhir setelah menjadi Sekretaris Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional di samping sebagai Deputi Bidang Administrasi Bappenas (1985-1988).

Baca: Mantan Menteri Sekretaris Negara Saadillah Mursjid Wafat

Dalam laman kepustakaan-presiden.pnri.go.id tertulis, Saadillah mendapat penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana pada 1992. Ia juga pernah menjabat General Manager Taman Mini Indonesia Indah sejak 2003.

Dia lahir dari keluarga petani yang sekaligus guru madrasah. Pendidikan Saadillah bisa dikatakan cemerlang. Anak ketiga dari sembilan bersaudara ini menempuh pendidikan SD dan SMP di tanah kelahirannya, sementara SMA di Banjarmasin.

Tamat SMA, Saadilah merantau ke Malang, Jawa Timur untuk meneruskan kuliah di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Airlangga. Akan tetapi, sarjana ilmu pendidikannya dituntaskan di UGM Yogyakarta pada 1964. Ketika bekerja di Bappenas, Saadillah memperoleh beasiswa Harvard University dan gelar Master in Public Administration (M.P.A.) pada 1972.

Saadilah tutup usia pada 68 tahun. Ia meninggal karena stroke pada 28 Juli 2005, mendahului Soeharto yang wafat pada 27 Januari 2008. Saadilah wafat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta. "Beliau meninggal sekitar pukul empat sore" ujar Iman, petugas RSPP seperti dikutip dalam Majalah Tempo edisi 1 Agustus 2005.

MAJALAH TEMPO

Baca: 20 Tahun Reformasi: Soeharto yang Bangkit Lagi di Ingatan Publik

Berita terkait

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

5 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

6 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

11 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

13 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

14 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

14 hari lalu

Berawal Ide Tien Soeharto, Begini Sejarah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dibangun pada 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975, berawal dari ide Tien Soeharto.

Baca Selengkapnya

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

24 hari lalu

Ramai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara

Tradisi open house di kalangan pejabat Indonesia makin menguat sejak Orde Baru era kepemimpinan Soeharto.

Baca Selengkapnya

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

33 hari lalu

Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru Cibubur Ingatkan Peristiwa Ledakan Gudang Amunisi KKO Cilandak 40 Tahun Lalu

34 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru Cibubur Ingatkan Peristiwa Ledakan Gudang Amunisi KKO Cilandak 40 Tahun Lalu

Ledakan gudang peluru cibubur mengingatkan peristiwa 40 tahun lalu ledakan gudang peluru Korps Marinir Angkatan Laut, Cilandak KKO, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

38 hari lalu

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S

Baca Selengkapnya