Bertemu PM Cina Li Keqiang, JK Minta Pekerja Lokal Diprioritaskan

Selasa, 8 Mei 2018 04:26 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pajak Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara Eka Kusna Sila Jaya dan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan usai menyampaikan laporan SPT pajak tahun 2017 di Kantor Wapres, Jakarta, 28 Maret 2018. Tempo / Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta pemerintah dan kalangan pengusaha Cina memprioritaskan tenaga kerja Indonesia. "Prioritaskan tenaga kerja Indonesia dan memberi nilai tambah bagi industri hulu dan hilir," kata JK saat menghadiri jamuan santap malam bersama Perdana Menteri Cina, Li Keqiang, di Hotel Shangri-la Jakarta, Senin, 7 Mei 2018.

JK menyampaikan sejumlah harapan pemerintah Indonesia terhadap dukungan pemerintah Cina dan kalangan pengusaha untuk investasi. Ia berharap peningkatan investasi Cina di sektor industri, manufaktur, dan pengolahan energi dapat memenuhi sejumlah elemen. Beberapa di antaranya ramah lingkungan, prioritas tenaga kerja lokal, memberi nilai tambah bagi industri hulu dan hilir, menjaga lingkungan, memastikan kualitas produk, dan layanan yang prima serta ahli teknologi.

Simak: PM Cina Minta Investor Utamakan Rekrut Tenaga Kerja Indonesia

Di bidang perdagangan, JK meminta adanya peningkatan perdagangan dua arah dengan tetap mengupayakan keseimbangan neraca perdagangan. Indonesia, kata dia, mengharapkan peningkatan impor Cina atas produk unggulan Indonesia, seperti biodiesel, kopi, buah tropis, alas kaki, dan produk perhiasaan.

Selain itu, JK juga berharap adanya peningkatan promosi produk-produk Indonesia di portal e-commerce ternama Cina. "Hal-hal di atas dapat mengurangi defisit perdagangan Indonesia terhadap tiongkok yang pada tahun 2017 mencapai US$ 12,7 miliar," katanya.

Advertising
Advertising

Simak: Perdana Menteri Cina Minta Jokowi Izinkan Jeruk Mandarin Masuk

Di bidang pariwisata, JK mengharapkan adanya peningkatan jumlah penerbangan langsung antara kota-kota kedua negara. Dengan begitu, JK berharap wisatawan Cina yang datang ke Indonesia dapat meningkat dari 3 juta wisatawan pada 2018, menjadi 4 juta wisatawan pada 2019 dan 5 juta wisatawan pada 2020.

Adapun di bidang ekonomi digital, selain peningkatan investasi, JK juga berharap kontribusi Cina bagi peningkatan investasi industri di Indonesia. Salah satunya dengan pengembangan peranti lunak, keras, dan sumber daya manusia. "Saya lihat prospek kerja sama Indonesia-Tiongkok menjanjikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas," kata dia.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

10 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

11 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

18 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya