Saat Topik Cawapres Jokowi Jadi Bahan Kelakar di Harlah GP Ansor

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Rabu, 25 April 2018 11:09 WIB

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan bersama Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy ,Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberikan keterangan kepada media seusai melaksanakan rapat konsolidasi di kediaman Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, 22 September 2016. Tempo/Dian Triyuli Handoko/DH20160922

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah politikus di acara Puncak Harlah ke-84 Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) memberikan sambutan yang diwarnai kelakar tentang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Keduanya sejauh ini disebut-sebut masuk bursa calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Cawapres Jokowi).

Muhaimin tak tampak hadir pada acara itu. Tapi, Romahurmuziy hadir dengan pakaian casual khas anak muda. Dalam sambutannya, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah membuka guyon politiknya tentang pakaian yang dikenakan Romahurmuziy itu.

"Di sini ada rekan Ketua Umum PPP yang kalau saya lihat sama-sama anggota DPR dan MPR, tapi beliau pakai jeans, pakai sepatu kets, karena beliaulah ketua umum calon wakil presiden RI," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan tersebut.

Basarah kemudian berkata hanya Romahurmuziy, bakal cawapres yang diundang dalam Puncak Harlah ke-84 GP Ansor. Sementara bakal cawapres lain dari kalangan NU yakni Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak ada.

"Ini cukup bagus malam ini acara GP Ansor mengundang cawapres dari PPP, sementara dari PKB tidak," seloroh Basarah.

Romahurmuziy rupanya menanggapi guyon politik Basarah saat gilirannya memberikan sambutan. Ketua Umum PPP itu menimpali, "Warna hijaunya GP Ansor itu paling mirip dengan warna jaket PPP. Jadi kalau yang diundang adalah Ketua Umum PPP, maka itu wajar pak Basarah."

Abdul Kadir Karding rupanya tak mau ketinggalan meriuhkan guyonan tentang ketidakhadiran Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan kehadiran Romahurmuziy itu. Karding yang juga Sekjen DPP PKB, mengatakan curiga Muhaimin yang telah mendeklarasikan diri sebagai cawapres, tidak hadir lantaran persoalan baliho.

"Saya curiga, pak Romi datang, tapi Cak Imin (Muhaimin Iskandar) tidak datang, jangan-jangan karena takut balihonya berbarengan terus," kata Karding disambut tawa pengunjung. Baliho kedua ketua umum dari dua partai itu belakangan ini memang didirikan bersandingan di sejumlah daerah.

Ketua Umum GP Ansor Yoqut Cholil Coumas dalam sambutanya rupanya ikut angkat bicara soal kelakar cawapres ini.

Ia mengungkapkan bahwa Romahurmuziy diundang bukan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum PPP atau bakal cawapres, melainkan sebagai cucu pendiri GP Ansor KH Wahab Hasbullah.

"Gus Romi kami undang bukan karena Ketua Umum PPP, apalagi sebagai cawapres, tapi diundang karena beliau cucu pendiri GP Ansor. Tapi tentu saja bahwa fakta Gus Romi adalah Ketua Umum PPP dan cawapres, itu tidak bisa kita ingkari," kata Yoqut Cholil.

Yoqut lantas mengatakan GP Ansor sebenarnya turut mengundang Cak Imin. Tetapi, kata dia, pembicaraan GP Ansor dengan Cak Imin soal cawapres sudah jelas.

Saat ini, menurut dia, tinggal pembicaraan antara GP Ansor dengan Romi--panggilan akrab Romahurmuziy-- yang perlu diperjelas.

Sementara soal kesamaan warna jas yang disinggung Romi, Yoqut yang secara pribadi telah menyatakan mendukung Cak Imin sebagai cawapres 2019 itu berseloroh, "Warna jas Ansor dan PPP itu isyarat, tapi saya tidak berani mempromosikan PPP lebih jauh, karena ada pak Sekjen PKB Abdul Kadir Karding."

Tak luput Yoqut meluruskan klaim Wasekjen PDIP Ahmad Basarah bahwa hanya Romahurmuziy cawapres yang ada di acara itu. Yoqut mengatakan sejatinya ada dua cawapres yang hadir. Pertama, Romahurmuziy dan kedua dirinya sendiri.

Yoqut belum lama ini masuk nominasi salah satu bakal cawapres yang diusulkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Di sini saya juga cawapres, diusulkan PSI. Dalam sejarah 84 tahun, baru kali ini ada kader GP Ansor dicalonkan partai politik sebagai cawapres Jokowi," kata Yoqut.

Sejumlah tokoh politik lain yang menghadiri Harlah ke-84 GP Ansor itu antara lain Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie, politisi Gerindra Moreno Suprapto, Pangdam Jaya Joni Supriyanto, serta unsur Polri. Melalui Harlah ke-84 ini GP Ansor ingin mendekatkan diri dengan kalangan millenial.

Berita terkait

NU Ingin Pasang Stiker di 169 Ribu Rumah di Depok, Ini Maksudnya

16 Desember 2023

NU Ingin Pasang Stiker di 169 Ribu Rumah di Depok, Ini Maksudnya

Apa yang dilakukan di Kota Depok serentak dilakukan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dengan pemasangan stiker seluruhnya di 2,7 juta rumah.

Baca Selengkapnya

Terancam Disiplin PKB, Yaqut Mengaku Belum Dapat Surat Panggilan

2 Oktober 2023

Terancam Disiplin PKB, Yaqut Mengaku Belum Dapat Surat Panggilan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan belum mendapat surat dari PKB soal rencana pendisiplinan dirinya.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Bertemu Ganjar Pranowo, Tawaran Jadi Cawapres seperti dari Jokowi pada Pilpres 2019 Lalu?

12 September 2023

Mahfud MD Bertemu Ganjar Pranowo, Tawaran Jadi Cawapres seperti dari Jokowi pada Pilpres 2019 Lalu?

Menko Polhukam Mahfud MD bertemu bakal Capres usungan PDIP Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu. Namun, Mahfud membantah isu soal tawaran cawapres itu.

Baca Selengkapnya

Eks Pacar Mario Dandy Datangi Polda Metro, Sebut Kuasa Hukum Sudutkan Amanda sebagai Pembisik

27 Maret 2023

Eks Pacar Mario Dandy Datangi Polda Metro, Sebut Kuasa Hukum Sudutkan Amanda sebagai Pembisik

Amanda disebut sebagai eks pacar Mario Dandy, sebelum tersangka penganiayaan D, anak pengurus Gerakan Pemuda Ansor ini menjadi kekasih AGH.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Anak Pengurus Ansor, Bermula dari Mario Dandy Dapat Informasi Temannya Diperlakukan Tak Baik

25 Februari 2023

Penganiayaan Anak Pengurus Ansor, Bermula dari Mario Dandy Dapat Informasi Temannya Diperlakukan Tak Baik

Polisi telah menetapkan Mario Dandy Satriyo sebagai tersangka dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

GP Ansor Bela Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Faizal Assegaf: Saya Tidak Takut

9 November 2022

GP Ansor Bela Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Faizal Assegaf: Saya Tidak Takut

Polda Metro Jaya saat ini masih mempelajari laporan dugaan pencemaran nama baik yang dilayangkan GP Ansor DKI Jakarta terhadap Faizal Assegaf.

Baca Selengkapnya

Puji GP Ansor, Heru Budi Hartono: Selalu Hadir Lebih Dulu dalam Bancana, Luar Biasa

30 Oktober 2022

Puji GP Ansor, Heru Budi Hartono: Selalu Hadir Lebih Dulu dalam Bancana, Luar Biasa

Heru Budi Hartono mengapresiasi Gerakan Pemuda atau GP Ansor yang telah memiliki sistem kaderisasi terpadu, terukur dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Warga Trenggalek Geruduk Jakarta Tuntut Pemerintah Cabut Izin Tambang Emas

24 Oktober 2022

Warga Trenggalek Geruduk Jakarta Tuntut Pemerintah Cabut Izin Tambang Emas

Warga Trenggalek penolak tambang emas menggeruduk Jakarta untuk menyampaikan tuntutan kepada pemerintah pusat agar mencabut izin usaha PT SMN.

Baca Selengkapnya

GP Ansor Bakal Konvoi Motor Lagi Malam Ini Jika Holywings Tak Tutup Permanen

25 Juni 2022

GP Ansor Bakal Konvoi Motor Lagi Malam Ini Jika Holywings Tak Tutup Permanen

GP Ansor akan kembali melaksanakan konvoi motor ke sejumlah kafe atau bar milik Holywings Indonesia jika tak tutup permanen.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Jadi Wapres, Pedagang Pasar Tumpah Sindang Minta Ini

29 Juni 2019

Ma'ruf Amin Jadi Wapres, Pedagang Pasar Tumpah Sindang Minta Ini

Suasana kediaman wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di Jalan Lorong 27, Koja, Jakarta Utara, tampak sepi pada Sabtu siang 29 Juni 2019.

Baca Selengkapnya