Sejumlah buruh dan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bali Bersatu menggelar aksi peringatan Hari Buruh atau Mayday di depan kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali, 1 May 2017. Aksi Mayday yang digelar di seluruh Indonesia itu menyuarakan perlawanan terhadap kebijakan ekonomi pemerintah yang menyengsarakan buruh dan cabut PP 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan. Foto: Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian menginstruksikan semua kepala kepolisian daerah memperketat penjagaan peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day pada 1 Mei 2018. Penjagaan juga dilakukan saat ibadah Ramadan.
"Penjagaan dilakukan agar May Day dan hari besar keagamaan bisa kondusif," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto saat ditemui di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 24 April 2018.
Menurut Setyo, Kapolri memberikan instruksi kepada semua kapolda melalui video teleconference pada Selasa pagi. Acara tersebut berjalan tertutup di ruang Pusdaslis Mabes Polri.
Setyo menuturkan, dalam rapat jarak jauh itu, Kapolri meminta agar May Day pada 1 Mei 2018 menjadi hari yang gembira (fun day) untuk buruh. Selain itu, mengingat 14 Mei sudah mulai puasa, Tito meminta semua kapolda memberantas alkohol ilegal dan premanisme sebelum puasa dimulai.
Kapolri, kata Setyo, juga meminta semua kapolda menyiapkan pengamanan jalur mudik untuk mengantisipasi penambahan tiga hari libur Lebaran. Polri memprediksi tidak akan terjadi penumpukan arus balik dan mudik.
"Kemacetan mungkin akan bergeser jadi di tol Krapyak, yang Semarang ke sana, tapi ini sudah diantisipasi," ujar Setyo.