Berkali-kali Operasi, Novel Baswedan Sudah Mulai Bisa Melihat

Selasa, 10 April 2018 08:04 WIB

Novel Baswedan. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang pengawal mengiringi langkah Novel Baswedan dari Masjid Jami Al Ihsan tak jauh dari rumahnya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Penglihatan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi itu masih berbayang pascaoperasi mata kiri akibat siraman air keras setahun lalu.

Satu pengawal menunjukan arah jalan Novel menuju gerbang rumahnya, sementara yang lain menjaganya dari belakang. "Soalnya saya belum terlalu jelas, kalau belum dibersihkan matanya, jadi ada dua bayangan. Jadi saya bingung, sebenarnya saya tidak terlalu suka dikawal," kata Novel saat ditemui Tempo di rumahnya pada Jumat, 6 April 2018.

Baca: Anggota Komisi Hukum Kritik Tim Pemantau Kasus Novel Baswedan

Di sela wawancara, Novel sambil menantikan kedatangan Rina Emilda, istrinya, untuk segera membantu membersihkan matanya dengan obat tetes mata jenis Dexamethasone . Sehari sebelumnya, ia baru pulang dari Singapura pascaoperasi tahap dua di mata kirinya.

Novel menjalani pengobatan mata di Rumah Sakit National Eye Centre, Singapura, setelah dua orang tak dikenal menyerangnya pada Sabtu, 11 April 2017. Dua orang menyerang Novel yang tengah berjalan pulang dari masjid setelah salat subuh. Ia disiram air keras di bagian wajah dan melukai matanya. Akibatnya, kedua mata Novel mengalami kerusakan. Mata kirinya kini tak bisa melihat sama sekali, sedangkan penglihatan mata kanannya buram.

Advertising
Advertising

Penyidik KPK, Novel Baswedan mendapat kunjungan setelah terkena siraman air keras, di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Jakarta, 11 April 2017. TEMPO/Budi Setiyarso

Ketua Wadah Pegawai KPK itu baru pulang ke Indonesia pada 22 Februari lalu setelah hampir lebih dari 10 bulan berada di negeri singa. Mata kirinya diimplan total dan mata kanannya harus memakai hard lens untuk membantu penglihatannya.

Operasi Novel pada April ini diharapkan menjadi yang terakhir. Rina Emilda, sebelumnya, mengatakan sebenarnya dokter menyarankan Novel menjalani perawatan selama sebulan penuh pascaoperasi tahap dua. Operasi berjalan lancar, meskipun masih memerlukan waktu pemulihan lantaran adanya darah di antara lensa mata yang belum hilang pasca operasi. "Jadi penglihatan belum optimal," kata Rina.

Baca: Mata Kiri Novel Baswedan Bisa Lihat Bayangan Jari setelah Operasi

Namun mata Novel sudah mulai bisa melihat dibandingkan sebelum operasi. Ia bisa melihat bayangan jari digerakkan dan bayangan tubuh.

Meski begitu, Emil, sapaan akrabnya, mengatakan Novel juga masih memerlukan pengobatan untuk mata kanan yang mengalami penurunan. Kadang bisa melihat jelas, kadang sebaliknya. "Banyak juga problem yang harus diselesaikan di mata kanan tetapi akan ditangani setelah mata kiri optimal," ujarnya.

Novel pun mengakui kondisi tak stabil pada mata kanannya. "Yang kanan posisi stabil, tetapi cenderung menurun," ujarnya. Padahal, dokter tidak bisa mengambil tindakan untuk mata kanannya jika mata kiri juga belum stabil, bahkan menurun. "Kalau dua-dua, nanti enggak bisa lihat semua."

Penyidik KPK Novel Baswedan saat berbincang dengan awak media di kediamannya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 27 Februari 2018. Novel membahas operasi tahap dua pada mata kirinya yang akan dilakukan di Singapura pada akhir Maret 2018 mendatang. TEMPO/Dewi Nurita

Dexamethasone dan antibiotik menjadi obat wajib untuk Novel setiap hari, paling tidak untuk mencegah infeksi pada matanya. Novel beruntung pertumbuhan selaput sudah membuahkan hasil, meski ada goresan di kornea mata sehingga menutup selaput dan menimbulkan bercak putih. "Di kornea ada pembuluh darah yang muncul, itu jadi problem," kata Novel.

Novel pun hanya bisa menggunakan sebelah matanya untuk membaca. Ia sempat menggunakan kacamata baca, namun kemampuan penglihatan matanya malah sempat berkurang. Berdasarkan keterangan dokter, kata Novel, karena adanya carutan di kornea matanya. "Carutan akibat serangan kimia itu menimbulkan bercak putih di selaput kornea," kata dia. Carutan inilah yang berpotensi menyebabkan infeksi.

Ia pun berharap kondisinya makin membaik dan tidak memerlukan operasi lanjutan. "Kemarin operasi yang terakhir semestinya, meskipun segala sesuatu bisa terjadi," kata Novel.

Baca: Wakapolri: Progres Kasus Novel Baswedan sudah Disampaikan ke KPK

Seiring dengan proses penyembuhan yang dijalaninya, Novel juga berharap Presiden Joko Widodo bisa segera mengambil sikap tegas agar kasus penyerangannya bisa terungkap. Apalagi kasusnya sudah berjalan satu tahun.

Seperti yang sudah sering diungkapkannya, baginya kasus penyerangan ini bukan terhadap dirinya pribadi melainkan terhadap upaya pemberantasan korupsi. "Harapan saya presiden menepati janji, Presiden bilang akan melihat ini sebagai soal yang serius dan terkutuk," kata Novel Baswedan.

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

8 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

10 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

22 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

52 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

53 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

53 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

53 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

54 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

55 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya