TEMPO Interaktif, Indramayu: Bupati Indramayu, Jawa Barat, Irianto MS Syafiuddin membatalkan rencana tes keperawanan untuk siswa sekolah. Pembatalan ini setelah gagasannya ditentang banyak kalangan, terutama kaum perempuan. "Kalau banyak yang menolak, ya tidak dilaksanakan,” kata Irianto di Indramayu pada Jumat (17/8).Irianto mengatakan, wacana tes keperawanan itu merupakan peringatan agar para orang tua menjaga pergaulan anak-anaknya. Dia memastikan tes ini tidak jadi dilaksanakan setelah melihat respon masyarakat yang menolak keras. “Rencana itu dibatalkan saat ini juga,” katanya. Gagasan Irianto ini memang ditentang keras kaum perempuan. Ratmi, orangtua siswi SMA Negeri I Indramayu menolak tes ini meski hasilnya dirahasiakan. Tes ini, kata dia, melanggara etika dan hak asasi manusia. Dia mengaku sudah menjaga anaknya agar bergaul dengan benar dan mendidiknya menjauhi skes pra nikah.Penolakan serupa juga disampaikan Eva Latifah, anggota DPRD Indramayu. Selain melanggara etika dan hak asasi manusia, tes keperawanan ini justru merugikan kaum perempuan. Menurut Eva, dalam setiap kasus pornografi, seakan-akan perempuan yang selalu disalahkan.Gagasan tes keperawanan ini berawal dari beredarnya video adegan mesum yang dimainkan oleh LF, mantan siswi SMA Negeri I Sindang dan JH, mantan siswa SMA Negeri I Indramayu. Video mesum ini bukan saja meresahkan warga Indramayu, tapi juga mempermalukan Irianto. Pasalnya dia pernah terpilih sebagai bupati berakhlak mulia. ivansyah