Solidaritas Alumni 212 Minta Jokowi Stop Kriminalisasi Ulama

Sabtu, 20 Januari 2018 17:32 WIB

Ustadz Zulkifli Muhammad Ali tiba di Direktorat Tindak Pidana Siber, Bareskrim Polri, Tanah Abang, Jakarta, 18 Januari 2018. Zulkifli akan didampingi oleh Novel Bamukmin sebagai koordinator tim pembela serta sejumlah anggota Alumni Aksi 212. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Solidaritas Alumni 212, Fahri Lubis, meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghentikan penangkapan terhadap para ulama. Fahri menilai, banyak tokoh agama, khususnya Islam yang dikriminalisasi selama berlangsungnya tahun politik.

"Harusnya, Presiden sebagai pemimpin mengundang ulama untuk tabayun, musyawarah," kata Fahri dalam diskusi Masih Relevankah Politik Agama di Kampung Kite, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 20 Januari 2018.

Menurut Fahri, penangkapan terhadap para pemuka agama oleh kepolisian merupakan tanggung jawab presiden. Polisi yang menangkap ulama, kata dia, karena menjalankan tugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban atas perintah presiden.

Baca: Seusai Diperiksa 4 Jam, Ustad Zulkifli Dibolehkan Berdakwah Lagi

"Kalau yang bertanggung jawab pasti presiden kepada Allah, karena perintah. Bukan kapolres ke Kapolri. Jadi kita harus proporsional. Kalau saya ditangkap polisi, saya ridho karena dia diperintah walaupun dia sahabat saya," kata Fahri.

Advertising
Advertising

Fahri menilai, penangkapan terhadap para ulama bisa menyulut emosi umat Islam jika pemimpin negaranya tidak menyadari bahwa tahun ini merupakan tahun politik. Apalagi, menurut dia, jika ulama yang berdakwah dikriminalisasi.

Selain itu, Fahri meminta kepada ulama untuk menasihati dan mengingatkan Presiden. "Karena ulama paling tinggi dalam Islam. Dimuliakan Allah. Bukan umaro. Ulama itu lah yang menasihati para umaro ini Pak Presiden," ujarnya.

Baca: Kasus Ustad Zulkifli, Kapolri Imbau Ulama Sampaikan Data Valid

Sebelumnya, polisi menangkap Ustad Zulkifli Muhammad Ali. Zulkifli ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian dan diskriminasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Zulkifli ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan laporan polisi model A bernomor LP/1240/XI/2017/Bareskrim tertanggal 21 November 2017. Zulkifli dilaporkan atas video ceramahnya yang berkonten SARA, memprovokasi, dan menyebar ujaran kebencian.

Dalam video itu, Zulkifli menyebut Indonesia akan diserang oleh Cina dan kaum komunis. Dia mengatakan Indonesia akan mengalami kekacauan akibat perang yang disebabkan revolusi Cina dan kaum komunis tersebut. Zulkifli juga menyebut mereka tengah membuat kartu tanda penduduk Indonesia palsu di Paris dan Cina.

Berita terkait

Erick Thohir ke PLN soal Listrik ke IKN saat HUT RI: Pastikan Juga Pasokan Interkoneksi di Kalimantan

47 menit lalu

Erick Thohir ke PLN soal Listrik ke IKN saat HUT RI: Pastikan Juga Pasokan Interkoneksi di Kalimantan

Erick Thohir meminta PLN tak hanya menjamin pasokan listrik guna memenuhi kebutuhan daya total di lokasi upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 di IKN.

Baca Selengkapnya

Didesak Mundur Buntut PDN Diretas, Begini Kilas Balik Budi Arie Ditunjuk Jadi Menkominfo oleh Jokowi

58 menit lalu

Didesak Mundur Buntut PDN Diretas, Begini Kilas Balik Budi Arie Ditunjuk Jadi Menkominfo oleh Jokowi

Berikut Kilas balik penunjukan Budi Arie sebagai Menkominfo oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi

Baca Selengkapnya

Sebulan Menjelang HUT RI, Erick Thohir Beberkan Kesiapan Pasokan Listrik dan Gas di IKN

4 jam lalu

Sebulan Menjelang HUT RI, Erick Thohir Beberkan Kesiapan Pasokan Listrik dan Gas di IKN

Erick Thohir memastikan sejumlah perusahaan pelat merah siap memasok kebutuhan energi, baik listrik dan gas, untuk kantor-kantor pemerintahan di IKN.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Bantuan Pangan Beras dengan Bantuan Sosial

8 jam lalu

Perbedaan Bantuan Pangan Beras dengan Bantuan Sosial

Presiden Jokowi akan memberikan bantuan pangan beras yang terus berlanjut sampai Desember 2024. Bantuan ini berbeda dengan bantuan sosial.

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Berkantor di IKN Juli, Pembangunan Istana Presiden Sudah 85 Persen

14 jam lalu

Jokowi akan Berkantor di IKN Juli, Pembangunan Istana Presiden Sudah 85 Persen

Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Juli 2024

Baca Selengkapnya

Rumah Pensiun Jokowi: Memilih Sendiri Lahannya hingga Proses Pembangunan

18 jam lalu

Rumah Pensiun Jokowi: Memilih Sendiri Lahannya hingga Proses Pembangunan

Menjelang berakhirnya masa pensiun Presiden Jokowi akan memiliki rumah pensiun

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Kabar Namanya Disodorkan oleh Jokowi hingga Reaksi Bantahan

18 jam lalu

Kaesang Pangarep: Kabar Namanya Disodorkan oleh Jokowi hingga Reaksi Bantahan

Kabar nama Kaesang disodorkan Jokowi untuk Pilkada Jakarta 2024 menimbulkan deretan reaksi bantahan

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Bantuan Pangan Beras yang Bakal Diberikan Pemerintah sampai Desember 2024

22 jam lalu

Fakta-Fakta Bantuan Pangan Beras yang Bakal Diberikan Pemerintah sampai Desember 2024

Presiden Jokowi akan menyalurkan bantuan pangan beras sampai Desember 2024. Namun, sebelum terealisasikan, simak terlebih dahulu fakta-fakta dari penyaluran bantuan ini!

Baca Selengkapnya

Zulhas Akui Dapat Ilmu Politik dari Jokowi, Yakin Bawa PAN ke Urutan 4 di Pemilu 2029

22 jam lalu

Zulhas Akui Dapat Ilmu Politik dari Jokowi, Yakin Bawa PAN ke Urutan 4 di Pemilu 2029

Ketua Umum PAN Zulhas mengaku mendapat ilmu dan resep rahasia dari Jokowi untuk meningkatkan elektoral partai itu di Pemilu 2029.

Baca Selengkapnya

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

1 hari lalu

Terkini: APBD Jakarta yang Jadi Rebutan sampai Jokowi Disebut PKS Cawe-cawe Pilgub, 21 Pabrik Tekstil dan Garmen Tutup 150 Ribu Karyawan Kena PHK

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dikabarkan didorong oleh ayahnya, Presiden Jokowi, untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya