Alasan Gerindra, PKS dan PAN Berkoalisi di Pilkada 2018

Selasa, 26 Desember 2017 11:57 WIB

Dari kiri, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto; Presiden PKS, Sohibul Iman; dan Sekretaris Jendral PAN, Eddy Soeparno saat memberi keterangan terkait pertemuan tiga partai tersebut di Kantor DPP PKS Jalan TB Simatupang No. 82, Pasar Minggu, Jakarta, 24 Desember 2017. Tempo/M. Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan akan berkoalisi di lima provinsi dalam pemilihan kepala daerah serentak 2018. Tiga partai itu akan berkoalisi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku Utara.

Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan salah satu alasan mereka berkoalisi adalah keberhasilan mereka dalam memenangi pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun ini. "Ada semangat kami ingin melanjutkan apa yang kita raih di putaran kedua pilkada DKI," kata dia pada Senin, 25 Desember 2017.

Baca: PKS, Gerindra, dan PAN Berkoalisi di Pilkada 2018

Dalam pilkada DKI Jakarta pada Februari 2017, koalisi Gerindra, PKS, dan PAN berhasil mengantar pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menjadi Gubernur-Wakil Gubernur DKI. Mereka menyingkirkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Meski telah menyatakan berkoalisi di lima provinsi, koalisi tersebut belum memastikan siapa pasangan-pasangan calon yang bakal mereka usung di setiap daerah tersebut. Sohibul mengatakan hal itu akan dibahas setelah masing-masing partai mengadakan rapat internal. "PKS insya Allah hari Rabu mengadakan rapat dewan pimpinan tingkat pusat," ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca: Presiden PKS: Koalisi Pilkada 2018 Batu Loncatan Pilpres 2019

Koalisi itu tampaknya juga merupakan bagian dari langkah strategis politik yang lebih besar. Sohibul mengakui bahwa koalisi di lima provinsi tersebut dapat menjadi batu loncatan untuk Pemilu 2019. "Pilkada 2018 adalah stepping stone untuk Pemilu 2019," kata dia.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan kerja sama tersebut masih terbatas di lima provinsi. Dengan demikian, untuk daerah lain masih terbuka kemungkinan mereka bakal berhadapan. "Jika pengurus daerah punya pertimbangan sendiri terhadap calon yang diusung akan didengarkan," kata dia.

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan kondisi masih bisa berubah, terutama untuk sejumlah daerah lain. "Politik adalah seni dari segala kemungkinan, apa pun bisa terjadi," ujarnya.

Pilkada serentak tahun depan bakal digelar di 171 daerah, yang terdiri atas 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. Masa kampanye akan dimulai pada 15 Februari dan berlangsung hingga 23 Juni 2018. Sedangkan pemungutan suara dilakukan pada 27 Juli.

Berita terkait

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

2 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

5 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

10 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

10 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

22 hari lalu

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

17 Agustus 2023

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki riwayat panjang, selain menjadi tempat deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ini riwayatnya.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

17 Agustus 2023

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

PDIP menilai deklarasi Golkar-PAN dukung Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi tidak etis. Museum bagian dari tempat sakral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

17 Juni 2023

Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

Romahurmuziy mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu tak mungkin mengusung capres sendiri karena PPP sudah menjatuhkan pilihan ke Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya