Ketua MUI Pastikan Aksi Bela Palestina Bebas Unsur Politik

Reporter

Zara Amelia

Sabtu, 16 Desember 2017 12:35 WIB

Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir, Ketua Umum MUI Maaruf Amin, Sekjen FPI Sobri Lubis, dan Wakil Ktua GNPF MUI Zaitun Rasmin dalam acara konferensi pers Aksi Bela Palestina di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, 16 Desember 2017. Tempo/Zara Amelia

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin memastikan Aksi Bela Palestina yang digelar pada Ahad, 17 Desember 2017, akan bebas dari unsur politik. Ma’ruf mengatakan aksi unjuk rasa ini murni untuk solidaritas terhadap bangsa Palestina.

"Aksi besok tidak ada kepentingan politik praktis. Ini untuk membela kemanusiaan serta keadilan," kata Ma’ruf di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 16 Desember 2017.

Maruf mengatakan aksi ini digelar untuk menyampaikan aspirasi umat Islam Indonesia terhadap penetapan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pernyataan tersebut disampaikan Trump pada 6 Desember 2017.

Baca: Menag Lukman Hakim Ungkap Alasan Indonesia Setia dengan Palestina

Selain bebas unsur politik, Ma’ruf memastikan aksi solidaritas besar-besaran itu akan berlangsung dengan aman dan tertib. "Aksi itu insya Allah akan aman karena tidak ada yang tidak mendukung untuk membela Palestina," ujarnya.

Advertising
Advertising

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir juga membenarkan pernyataan Maruf tersebut. Bachtiar mengimbau kepada para politikus yang akan menjadi peserta aksi Bela Palestina untuk tidak menyebarkan paham politik dalam acara tersebut.

"Kepada kawan-kawan politisi untuk tidak melakukan orasi yang membawa politik praktis karena kami sepakat bahwa tidak ada politik praktis, pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden," kata Bachtiar.

Baca: Alasan Said Aqil Siroj PBNU Tidak Ikut Aksi Bela Palestina

MUI akan memimpin aksi solidaritas untuk Palestina di Monumen Nasional, Ahad, 17 Desember 2017. Aksi ini digadang akan diikuti oleh sekitar 2 juta peserta dari 70 lebih ormas Islam seluruh Indonesia.

Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin mengatakan aksi digelar sebagai bentuk penolakan atas kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan memindahkan kantor Kedutaan Besar Amerika di Tel Aviv ke Yerusalem.

MUI menolak kebijakan tersebut karena Indonesia menentang segala bentuk penjajahan, termasuk terhadap Palestina. Menurut Ma’ruf, kebijakan Amerika itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana yang tercantum di Undang-Undang Dasar 1945.

Pernyataan Ma’ruf merespons sikap Presiden AS Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memulai proses pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Saat itu, Trump menuturkan keputusannya sebagai pemutusan terhadap kebijakan gagal selama puluhan tahun di Yerusalem. Banyak negara menolak keputusan ini.

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

9 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

15 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

16 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

17 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

18 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

18 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

18 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

19 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

20 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

22 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya