Retno Marsudi: RI Ikut Dorong KTT Luar Biasa OKI Bahas Yerusalem

Reporter

Antara

Kamis, 7 Desember 2017 15:38 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menggunakan scraf Palestina saat akan menghadiri acara Forum Demokrasi Bali di Tangerang, 7 Desember 2017. AP

TEMPO.CO, Banten - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi terus berkomunikasi dengan mitra kerja negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang akhirnya memutuskan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT-LB) OKI terkait pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Seharian kemarin sampai tadi malam dan hingga pengumuman Presiden Trump, jadi seharian kemarin saya telah melakukan komunikasi dengan banyak menteri luar negeri OKI sampai dengan kemarin rencana pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Semua menteri yang saya ajak bicara menolak rencana tersebut, kemarin masih rencana, ya," kata Retno di Gedung Indonesia Conference Exhibition (ICE) Serpong, Banten, Kamis, 7 Desember 2017.

Baca juga: Jokowi Anggap Langkah Trump Soal Yerusalem Ancam Stabilitas Dunia

Rabu waktu setempat atau Kamis dini hari tadi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan AS mengakui Yerusalem sebagai wilayah Israel dan akan memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Trump menyebut pengakuan Yerusalem sebagai milik Israel tidak lain sebagai pengungkapan fakta sebagaimana mestinya.

Pengumuman Trump tersebut mengundang reaksi negatif dari pelbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Retno pun menyampaikan pernyataan pers di sela Bali Democracy Forum (BDF) Ke-10, terkait penyelenggaraan KTT-LB OKI tentang Yerusalem di Istambul, Turki pada 13 Desember 2017.

"OKI akan melakukan 'summit' pada 13 Desember, dan Presiden juga sudah memberikan 'statement' posisi jelas, 'clear', dan Insya-Allah Presiden akan berada di sana," kata dia.

Menurut Retno, KTT-LB OKI tersebut akan menjadi penegasan dari posisi negara-negara anggota, termasuk Indonesia dan pembahasan tentang langkah yang akan diambil OKI selanjutnya terkait pengakuan Amerika atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Indonesia mengutuk langkah Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel karena membahayakan proses perdamaian Palestina dan Israel serta akan menyebabkan instabilitas di kawan Timur Tengah. Kecaman keras disampaikan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis pagi, dan juga Menlu Retno Marsudi di dalam pidato pembukaan BDF Ke-10.

Berita terkait

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

33 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

39 hari lalu

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma

Baca Selengkapnya

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

40 hari lalu

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

52 hari lalu

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

54 hari lalu

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

7 Februari 2024

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem

Baca Selengkapnya

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

28 Desember 2023

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

Pemukim Israel juga menjadikan umat Kristen Palestina sasaran serangan dan pelecehan, yang berada di tanah Palestina sejak lebih dari 2.000 tahun.

Baca Selengkapnya

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

30 November 2023

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

Kakak adik asal Palestina menembaki halte bus di Yerusalem saat gencatan Hamas Israel diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

30 November 2023

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

Kontak senjata terjadi di Yerusalem, Tepi Barat, beberapa saat setelah Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata satu hari

Baca Selengkapnya

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

18 November 2023

Israel Terus Bombardir Gaza, Hamas: Kami Tidak Tahu Nasib Sejumlah Sandera

Hamas mengatakan kehilangan kontak dengan beberapa kelompok yang bertanggung jawab atas keselamatan sandera di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya