Kasus Setya Bikin Elektabilitas Golkar Tersisa 7,3 Persen

Minggu, 3 Desember 2017 18:05 WIB

Ketua DPR Setya Novanto (tengah), seusai menjalani pemeriksaan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR, di gedung KPK, Jakarta, 30 November 2017. Setya sedang menjalani masa penahanan sebagai tersangka di Rutan KPK. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) Poempida Hidayatulloh mengatakan elektabilitas Partai Golkar anjlok menjadi 7,3 persen. Tergerusnya suara Golkar disebutnya karena dualisme Golkar pasca Pemilu 2014 dan kasus hukum yang menjerat Setya Novanto.

"Kepemimpinan Setya Novanto yang tersandera kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi cukup berpengaruh terhadap elektabilitas Golkar saat ini," kata Poempida dalam rilis survei Orkestra di Restoran Gado-Gado Boplo, Jakarta Pusat, Ahad, 3 Desember 2017.

Penurunan elektabilitas Golkar sangat mencolok dibanding hasil suara di Pemilu 2014. Saat itu, partai beringin ini memperoleh suara dukungan rakyat sebesar 14,75 persen.

Baca juga: JK: Elektabilitas Golkar Turun karena Citra Buruk Setya Novanto

Survei Orkestra terhadap elektabilitas partai dilakukan dengan melibatkan 1.300 responden di seluruh provinsi. Elektabilitas Gerindra menempati posisi teratas dengan tingkat keterpilihan sebesar 15,2 persen, diikuti PDI Perjuangan (12,5 persen), Partai Demokrat (7,4 persen), dan Partai Golkar (7,3 persen).

Advertising
Advertising

Dominasi partai besar itu diikuti elektabilitas PKS (5,8 persen), PKB (5,4 persen), PPP (3,4 persen), PAN (3,3 persen), Partai NasDem (3,3 persen) dan Hanura (2,4 persen). Partai baru Perindo dan PSI memiliki elektabilitas masing-masing 2,9 persen dan 2,0 persen. PKPI dan PBB mengikuti dengan elektabilitas 1,8 persen dan 1,6 persen.

Baca juga: Survei Orkestra: Elektabilitas Partai Gerindra Salip PDIP

Direktur Polcomm Institute Heri Budianto mengatakan hasil survei ini bisa menjadi peringatan untuk Golkar dan Setya Novanto. "Sudah saatnya Setya Novanto mengibarkan bendera putih," ujarnya. Menurut Heri, tren Golkar dalam sejumlah survei sedang menurun.

Heri menyarankan agar Golkar segera menggelar musyawarah nasional luar biasa untuk mengganti Setya Novanto dan mencari tokoh muda untuk memegang kepemimpinan Golkar. Sebab, kata dia, angka pemilih pemula akan meningkat tajam pada Pemilu mendatang. "Tokoh muda ini sesuai selera pasar, karena politik itu pasar," ujar dia.

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

10 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

21 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

22 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

1 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

1 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

1 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

2 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

2 hari lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

2 hari lalu

Pakar Bilang Bobby Nasution Berpeluang Diusung Golkar di Pilgub Sumut, Ini Alasannya

Pakar menilai dukungan internal Golkar untuk pencalonan Ijeck pada Pilgub Sumut cukup tinggi.

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya