Erupsi Gunung Agung, 43 Ribu Warga Mengungsi

Kamis, 30 November 2017 05:56 WIB

Anak-anak bermain sepak bola di kamp penampungan di sebuah arena olahraga di Klungkung, Bali, 28 November 2017. Mereka mengungsi bersama keluarganya dari daerah rawan bencana Gunung Agung. REUTERS

TEMPO.CO, Jakata – Peningkatan stastus Awas pada Gunung Agung oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dalam radius 8-10 Kilometer sejak 27 November 2017, mengakibatkan masyarakat sekitar harus diungsikan. Menurut data dari Pusat Pengendali Operasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Provinsi Bali, jumlah pengungsi pada 29 November 2017 di pukul 18.00 sebanyak 43.358 jiwa yang tersebar di 229 pengungsian.

“Mereka harus mengungsi karena tinggal di kawasan rawan bencana yang ancamannya adalah bahaya awan panas, aliran lava, guguran batu, lontaran batu pijar, dan hujan abu lebat,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resminya, Rabu, 29 November 2017.

Baca juga: Erupsi Gunung Agung, Lion Air Siap Refund Penuh Tiket Penerbangan

Titik pengungsian letusan Gunung Agung di antaranya terdapat di Kabupaten Buleleng sebanyak 5.992 jiwa, Klungkung 7.790 jiwa, Karangasem 22.738 jiwa, Bangli 864 jiwa, Tabanan 657 jiwa, Kota Denpasar 1.488 jiwa, Gianyar 2.968 jiwa, Badung 549 jiwa, dan Jembrana 312 jiwa.

Atas kejadian itu, Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika mengimbau agar masyarakat mengungsi di sekitar Karangasem. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan penanganan. Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri telah menetapkan keadaan tanggap darurat bencana di Kabupaten Karangasem selama 14 hari yakni mulai tanggal 27 November 2017 – 10 Desember 2017.

Advertising
Advertising

“Masa berlaku pernyataan tanggap darurat bencana ini dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai kebutuhan penanganan darurat di lapangan,” ujar Sutopo

BNPB dan BPBD menyambut baik adanya status tanggap darurat yang dikeluarkan pemerintah Karangasem. BNPB dan BPBD akan mempunyai kemudahan akses di bidang pengerahan sumber daya manusia, pengerahan peralatan, pengerahan logistik, imigrasi, cukai, dan karantina, perizinan, pengadaan barang atau jasa, pengelolaan dan pertanggungjawaban uang dan atau barang, penyelamatan, dan komando untuk memerintahkan instansi atau lembaga.

“Ini diperlukan mengingat penanganan bencana harus cepat dan tepat. Apalagi penanganan erupsi gunung api biasanya lama,” ujar Sutopo.

Sutopo mengatakan, walau sebagian masyarakat terdampak yang telah mengungsi, namun tetap ada saja masyarakat yang masih bertahan di zona berbahaya karena minimnya pemahaman soal erupsi. Beberapa alasan mereka diantaranya karena menganggap bahwa erupsi Gunung Agung adalah peristiwa spiritual, untuk menjaga ternak, lahan pertanian, dan rumah, atau bahkan menantang diri dengan melakukan swa-foto di tempat-tempat yang berbahaya.

Dengan ancaman yang terus meningkat, masyarakat diimbau agar mematuhi rekomendasi PVMBG. Sutopo mengatakan, pada Selasa, 28 November 2017, sekitar pukul 13:00 WITA telah terjadi tremor menerus yang overscale, yang kemudian terjadi letusan disertai lontaran batu hingga di radius 4 Kilometer dari puncak kawah Gunung Agung. “Ini sangat berbahaya, apalagi jika letusannya letusan eksplosif vertical yang dapat melontarkan lava pijar, batu, bom, lapilli dan sebagainya,” katanya.

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

9 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

10 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

1 hari lalu

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

Kepala BNPB menyebutkan masa tanggap darurat erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, hingga 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

1 hari lalu

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

Erupsi di Gunung Ruang masih berdampak pada terputusnya akses lalu lintas di tujuh bandar udara terdekat.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

2 hari lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Alur dan Besaran Bantuan Perbaikan Rumah Korban Terdampak Gempa Garut dari BNPB

5 hari lalu

Alur dan Besaran Bantuan Perbaikan Rumah Korban Terdampak Gempa Garut dari BNPB

BNPB terus mengupayakan penanggulangan dampak gempa Garut.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

5 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya