Jokowi Diminta Tegur Pejabatnya yang Pelihara Satwa Langka

Sabtu, 25 November 2017 16:47 WIB

Petugas Unit V Subdirektorat Sumber Daya Lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengangkat hariamau dahan saat gelar barang bukti kejahatan membeli dan memelihara satwa langka di Polda Metro Jaya, Jakarta, 4 April 2017. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah petisi atas nama Koalisi Peduli Satwa Dilindungi Indonesia mengkritik sejumlah pejabat yang memelihara satwa langka yang dilindungi. Koalisi itu menyayangkan sikap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya selaku bagian dari pemerintahan yang melarang memelihara satwa yang dilindungi malah bertindak sebaliknya. Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, dan anggota DPR Bambang Soesatyo juga tak luput dari sorotan koalisi tersebut.

"Katanya sih, pejabat-pejabat ini sudah punya izin. Tapi apa betul begitu? Menurut hasil investigasi majalah Tempo edisi 4447/20-26 “Main Satwa Pejabat Kehutanan” justru sebaliknya," tulis koalisi tersebut di situs change.org.

Baca juga: Kuda Nil Kerdil Lahir di Taman Safari Indonesia

Koalisi ini mencatat berdasarkan investigasi Tempo, Siti Nurbaya memelihara merak hijau, kakatua jambul kuning dan bayan di rumahnya. Hal itu dilarang oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. Peraturan tersebut juga telah dijabarkan secara jelas dalam Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 terkait jenis satwa yang dilindungi dan mekanisme perizinan yang ketat.

"Dengan jabatan dan kekuasaan yang dimiliki, perkara mendapat izin mungkin bukan masalah sulit buat para pejabat. Tapi selain itu, apakah etis pejabat negara yang mestinya beri teladan malah “melindungi” satwa langka di halaman rumah sendiri?," lanjut koalisi tersebut.

Advertising
Advertising

Adapun seperti dikutip dari investigasi Majalah Tempo, penyidik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta kepolisian mengaku sering menemui jalan buntu saat menelusuri hasil sitaan satwa dilindungi. Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Bambang Dahono Adji mengatakan satwa-satwa itu banyak berasal dari pasar gelap. Banyak pula satwa yang berasal dari barter ilegal para pemilik izin. Modus yang paling lazim adalah tak utuh melaporkan jumlah kelahiran satwa dilindungi di penangkaran mereka. “Sebagian lagi diserahkan ke pihak lain secara ilegal,” ujarnya.

Baca juga: BKSDA Malang Sita Satwa Langka Kadal Panama di Pasar Splindid

Oleh karena itu, Koalisi Peduli Satwa Dilindungi Indonesia meminta Menteri LHK, Siti Nurbaya dan pejabat dalam video yang dikeluarkan oleh tim investigasi Tempo untuk meminta maaf kepada publik dan menyerahkan satwa langka yang mereka pelihara kepada pihak yang berwenang, secara terbuka di hadapan publik.

"Pak Jokowi harus buat surat edaran / teguran keras ke pejabat-pejabat di level Menteri dan Gubernur agar tidak pelihara satwa dilindungi," katanya.

Baca selengkapnya investigasi Tempo soal satwa liar di vila pejabat di sini

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya