TNI dan Polri Operasi Bersama Kejar Pelaku Penembakan di Papua

Reporter

Syafiul Hadi

Kamis, 2 November 2017 18:30 WIB

Ilustrasi Penembakan. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI akan bekerja sama menindaklanjuti kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang belakangan kerap melakukan penembakan terhadap anggota Brimob.

"Nanti kami akan bekerja sama dengan polisi untuk menindaklanjuti kira-kira apa sih maunya KKB itu," ujar Panglima Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih Mayor Jendera George Elnadus Supit di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Kamis, 2 November 2017.

Baca: Penembakan Kembali Terjadi pada Pos Brimob Area Freeport

Sebelumnya dua anggota Brimob Kepolisian Daerah Papua luka-luka setelah menjadi sasaran penembakan oleh kelompok separatis di Gunung Sangker Kali Bua, Tembagapura, Papua. Penembakan itu berlangsung pada Sabtu, 21 Oktober 2017 oleh kelompok bersenjata pimpinan Sabinus Waker.

Penembakan polisi kembali terjadi terhadap pos satuan tugas (satgas) Korps Brimob di area MP66 PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Timika, Papua, Ahad, 29 Oktober 2017. Penembakan diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata. Anggota yang menempati RPU mile 67 ditembak dari arah ketinggian.

George Supit mengatakan kepolisian akan bergerak bersama TNI untuk menindaklanjuti perkara tersebut. Menurut dia kerja sama yang akan dilakukan dengan kepolisian mungkin sama dengan Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah. "Mungkin akan seperti itu," katanya.

Simak: Kronologi Penembakan Anggota Brimob Papua oleh Kelompok Separatis

George Supit menuturkan TNI merespon kondisi rawan yang sedang terjadi di kawasan Freeport di Tembagapura. Dia mengatakan TNI siap membantu Polri yang memiliki kewenangan atas kawasan Tembagapura.

George Supit berujar saat ini daerah Timika merupakan daerah rawan. Khususnya, kata dia, wilayah Tembagapura tempat kelompok kriminal bersenjata tersebut melakukan aktivitas. "Ya sebetulnya dua kelompok saja itu," ucapnya.

Lihat: Ada Penembakan Lagi, Konvoi Freeport Indonesia Dibatalkan

George menuturkan kerja sama dengan kepolisian memerlukan latihan karena medan di sana cukup sulit. Menurut dia, pasukan juga harus dilengkapi dengan perlengkapan khusus agar dapat masuk ke hutan. "Tidak seperti medan-medan di sini (Jawa), di sana kan daerah ketinggian, daerah yang dingin," tuturnya.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan kepolisan telah meminta bantuan TNI untuk mengahadapi kelompok kriminal bersenjata di Papua. "Kami sudah meminta bantuan dan TNI juga telah menyiapkan pasukan yang dibutuhkan," ujarnya.

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

10 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

13 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

13 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya