Nusron Wahid: Berani Pecat Saya, Berarti Golkar Bela Koruptor

Reporter

Dias Prasongko

Kamis, 26 Oktober 2017 20:37 WIB

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, menjawab pertanyaan wartawan usai meandatangani surat berita acara serah terima jabatan di Kantor BNP2TKI, Jakarta, 28 November 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) telah mengeluarkan surat yang bertujuan meminta kepada Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto untuk menonaktifkan Nusron Wahid. Hal itu tertuang dalam surat bernomor PB 303/PP/AMPG/IX/2017 bertanggal 23 Oktober 2017 dan ditandatangani langsung oleh Ketua Umum AMPG Fahd El Fouz.

Ketika ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Nusron mengaku telah mengetahui ihwal surat permintaan AMPG tersebut. Ia mengatakan mengetahuinya sehari setelah terbitnya surat itu, pada Selasa, 24 Oktober 2017. "Selasa pagi saya tahu, dapet pesan WA (WhatsApp)," kata Nusron kepada Tempo pada Kamis, 26 Oktober 2017.

Dalam surat tersebut tertulis permintaan AMPG untuk menonaktifkan Nusron Wahid sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Indonesia I Partai Golkar. Sebagai pengganti Nusron, AMPG meminta Setya Novanto untuk mengangkat Bambang Soesatyo yang saat ini tengah menjabat sebagai Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat.

Baca juga: Golkar Terpuruk di Survei, GMPG Salahkan Setya Novanto

Dalam surat tersebut, permintaan penonaktifan didasarkan pada pernyataan Nusron di media yang sering dianggap berlawanan dengan apa yang menjadi keputusan DPP Partai Golkar. Misalnya, ia kerap mengkritik hasil revitalisasi kepengurusan partai, khususnya terkait dengan pemecatan Yorrys Raweyai. Tak sampai di situ, AMPG juga mempermasalahkan pernyataan Nusron yang sering menyudutkan Ketua DPP Bidang Pemuda dan Olahraga sekaligus Ketua Umum AMPG, Fahd El Fouz.

Advertising
Advertising

Menanggapi surat tersebut, Nusron sendiri mengatakan dia memandang permintaan penonaktifan itu sebagai hal biasa. Apalagi, kata Nusron, dia dulu juga pernah dipecat oleh partai berlambang pohon beringin ini pada 2014.

"Saya kalau dipecat malah sujud syukur. Saya ini siapa, dulu juga pernah dipecat, jadi udah biasa," ucap Nusron.

Baca juga: Pengacara Benarkan Fahd Teken Surat Minta Nusron Wahid Dipecat

Nusron sendiri justru mempertanyakan soal surat tersebut. Ia mengatakan bagaimana mungkin seorang terpidana korupsi masih bisa menjadi Ketua DPP Partai Golkar. "Kalau Golkar berani pecat saya berarti partai ini bela koruptor, karena yang menyuruh kan koruptor," kata Nusron Wahid.

Fahd sendiri kini berstatus terpidana kasus korupsi pengadaan Al-Quran di Kementerian Agama pada 2011-2012. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat pun telah menjatuhkan vonis 4 tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan kepada Fahd.

Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Ace Hasan Syadzily ketika dikonfirmasi mengatakan tidak tahu-menahu perihal surat tersebut. Ia juga menjawab tidak tahu terkait dengan keberadaan surat tersebut. "Saya tidak tahu," jawab Ace singkat ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 26 Oktober.

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

9 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

PDIP Gugat KPU ke PTUN, TKN Prabowo-Gibran: Apa yang Mau Digugat?

13 hari lalu

PDIP Gugat KPU ke PTUN, TKN Prabowo-Gibran: Apa yang Mau Digugat?

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, mempertanyakan alasan PDIP menggugat ke PTUN Jakarta. Tak berdampak pada legitimasi hasil pilpres.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra Soal KIM Jika Ada Parpol Lain Gabung setelah Putusan MK

13 hari lalu

Kata Gerindra Soal KIM Jika Ada Parpol Lain Gabung setelah Putusan MK

Gerindra menganggap partai yang baru bergabung setelah putusan MK sama pentingnya dengan anggota lama KIM.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

20 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

28 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

29 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

29 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

30 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

33 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

38 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya