TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG meminta masyarakat lebih berhati-hati terkait adanya angin kencang yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Sejak sepekan terakhir, angin kencang dilaporkan telah merusak banyak rumah dan membuat gelombang air laut lebih tinggi.
Deputi Meteorologi BMKG, Yunus Subagyo Swarinoto menjelaskan bahwa masyarakat harus memperhatikan perkiraan cuaca yang disampaikans setiap hari oleh BMKG. Biasanya peringatan dapat diakses melalui situs resmi BMKG, sms warning, maupun display cuaca yang ada di tempat publik.
Baca juga:
Penyebab BMKG Aceh Pantau Gerhana Bulan dari 1 Titik Pengamatan
“Fenomena angin kencang di wilayah Indonesia memang biasa terjadi saat di belahan bumi utara maupun selatan musim badai tropis,” kata Yunus kepada Tempo pada Kamis, 10 Agustus 2017. Menurut dia, pada Agustus ini dan September sudah biasa memasuki musim badai tropis.
Badai tropis biasanya berlangsung selama seminggu atau bisa dikatakan sangat singkat. Angin yang menerpa sangat bervariasi dan dapat menerjang di wilayah darat maupun laut. “Kadang (angin) menguat kadang melemah, sesuai dinamika atmosfer,” ujar dia.
Ia meminta agar masyarakat lebih hati-hati, seperti tidak memarkirkan kendaraan atau berteduh di bahwa pohon. Besar kemungkinan ranting pohon dapat patah di saat terjadi hujan disertai angin kencang. Yunus juga mengimbau nelayan memperhatikan kecepatan angin dan ketinggian gelombang air laut.
Dia juga melaporkan adanya kenaikan tinggi gelombang air laut di sejumlah daerah. Saat ini terjadi ombak setinggi 2,5-4 meter di perairan barat Kepulauan Simeulue, Mentawai, Bengkulu, Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Jawa bagian selatan, P. Sumba, Samudera Hindia barat Sumatera hingga NTT. Catatan BMKG, tinggi ombak itu masuk kategori Rough Sea.
Ombak juga tinggi di wilayah Laut Jawa bagian timur, Sabang, Aceh, Kupang, L. Sawu, Selat Makassar, Banda, Pulau Buru, Seram, Kepulauan Kai, Aru, Sermata, Tanimbar, Arafuru, dan Pulau Yos Sudarso. Gelombang air laut di wilayah itu sekitar 1,25-2,5 meter. Karena itu nelayan diminta waspada dan mematuhi peringatan dari masing-masing syahbandar.
AVIT HIDAYAT