TEMPO.CO, Jakarta - Pendaki gunung perempuan berusia 29 tahun dilaporkan jatuh di kawasan Gunung Rinjani, Lombok. Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani Agus Budi Santoso menjelaskan kronologi jatuhnya pendaki gunung tersebut.
"Laporan tentang kejadian (jatuhnya pendaki gunung) itu sampai ke TNGR Resort Sembalun hari Minggu, 30 Juli sekitar pukul 18.00 Wita. Malam harinya 10 orang petugas evakuasi langsung berangkat ke lokasi." kata Agus, Selasa, 1 Agustus 2017.
Baca juga: Pendaki Gunung Perempuan Asal Jakarta Dikabarkan Jatuh di Rinjani
Berdasarkan laporan yang diterima TNGR, korban adalah bagian dari rombongan pendaki asal Jakarta yang berjumlah 28 orang. Korban beralamat di Cakung, Jakarta Timur dilaporkan mendaki Rinjani dari Sembalun, Jumat, 28 Juli 2017.
Rombongan sempat bermalam di Pos 3, dan berangkat menuju Pelawangan Sembalun Sabtu pagi, 29 Juli 2017. Setelah bermalam di Pelawangan, Minggu dini hari, 30 Juli 2017, rombongan bersama-sama bergerak menunju puncak Rinjani.
Hilangnya korban dilaporkan terjadi dalam perjalanan turun dari puncak Rinjani. "Pada saat track turun di letter S korban izin kepada temannya untuk buang air besar. Barang-barang korban berupa HP, tas dan dompet dititipkan pada rekan korban. Setelah satu jam, korban tidak juga kembali dari buang hajatnya. Sehingga rekan korban mencari namun tidak ditemukan." tutur Agus.
Upaya pencarian korban terus dilakukan oleh rekan-rekan korban namun tidak ditemukan. Kejadian ini kemudian diketahui polisi hutan Taman Nasional Gunung Rinjani L. Wira Jaya yang sedang memantau pengunjung di Pelawangan Sembalun. Wira kemudian meneruskan Laporannya ke Zainudin. Kepala Resor TNGR Sembalun.
Pada saat mendaki, korban dilaporkan mengenakan pakaian warna merah marun, sweater abu-abu bertuliskan backpacker Jakarta, serta jilbab warna merah agak muda. Informasi terakhir dari tim evakuasi, kata Agus, jejak terakhir kali di mana korban izin buang hajat sudah ditemukan.
"Berdasarkan jejak kaki diperkirakan korban jatuh dan dari baju yg terlihat korban jatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 100 meter lebih," kata Agus.
Karena kondisi cuaca, tim akan kembali mencari dengan membawa peralatan untuk evakuasi. Sementara itu 25 pendaki gunung rekan korban sudah turun menuju Sembalun dan 2 orang termasuk pelapor sudah berada di Sembalun.
ABDUL LATIEF APRIAMAN