TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah menjamin tak ada pengusiran kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Ia meminta kepala daerah turun langsung ke lapangan guna menertibkan masyarakat.
"Tak ada pengusiran dan perbuatan anarkis bagi pengikut Gafatar. Kelompok Gafatar di daerah dibina dan dievakuasi ke daerah asal saja," kata Tjahjo melalui pesan singkat, Rabu, 20 Januari 2016.
Senin lalu, satu unit mobil jenis Avanza yang diduga milik salah seorang eks anggota Gafatar dibakar di halaman Kantor Bupati Mempawah, Kalimantan Barat. Mobil tersebut diduga milik mantan anggota Gafatar yang tengah bernegosiasi dengan pemerintah daerah setempat seiring ultimatum warga yang menolak mereka tinggal di wilayah itu.
Tidak hanya itu, warga juga membakar sembilan rumah. Kini para mantan anggota Gafatar kebingungan karena tidak punya tempat tinggal. Joko, 48 tahun, Koordinator Kelompok eks Gafatar di Desa Sedahan, Kabupaten Kayong Utara mengaku bingung mau tinggal dimana.
"Kami menyerahkan keputusan kepada pemerintah, karena kami tidak tau mau pindah kemana lagi, karena sudah tidak punya apa-apa lagi," katanya.
Tjahjo mengaku telah memerintahkan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Soedarmo untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah Mewapah untuk mengendalikan situasi. "Gubernur dan aparat TNI dan Polda sudah mencoba antisipasi masalah tersebut agar tak meluas," kata dia.
Ia juga memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja untuk menjaga ketertiban dan mencegah kejadian serupa. "Kemendagri juga akan segera menggelar rakor dengan Kepala Satpol PP se-Indonesia," kata Tjahjo.
TIKA PRIMANDARI