TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution mengungkapkan basis teroris di Indonesia menyebar di berbagai daerah. Setidaknya ada delapan daerah yang disebut sebagai basis bertumbuhnya teroris.
"Basis kota bervariasi di berbagai wilayah, ada yang dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, bahkan di Maluku," kata Saud di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan di Jakarta, Jumat malam, 15 Januari 2016.
Saud juga mengatakan keberadaan teroris juga tumbuh di daerah-daerah berkonflik di wilayah timur Indonesia.
Sebelumnya, dikabarkan Densus 88 Antiteror melakukan penangkapan pada sejumlah terduga teroris di berbagai wilayah di Indonesia, satu hari setelah kejadian ledakan bom dan penembakan di pos polisi persimpangan Jalan M.H. Thamrin, depan gedung Sarinah, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016.
Kepolisian menangkap terduga teroris di Bekasi, Cirebon, Depok di Jawa Barat; Tegal, Jawa Tengah; dan Balikpapan, Kalimanatan Timur. Bahkan, kepolisian mendapatkan bukti berupa berbagai atribut ISIS pada penangkapan terduga teroris di Cirebon.
Sementara di Jakarta, tim Polda Metro Jaya melakukan olah TKP di salah satu rumah terduga teroris pelaku bom Thamrin di Meruya, Jakarta Utara.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar M. Iqbal mengatakan rumah tersebut merupakan tempat perakitan bom yang digunakan untuk aksi teror pada Kamis, 14 Januari 2016. Polisi juga memutuskan untuk memperketat keamanan di sejumlah bandara serta melakukan razia di berbagai jalur perbatasan.
ANTARA