TEMPO.CO, Makassar - Badan SAR Nasional memperpanjang operasi pencarian Kapal Motor Marina Baru 2B di Teluk Bone. Kebijakan ini diambil lantaran belum semua korban ditemukan. Selain itu, beberapa hari terakhir jenazah korban jsutru banyak bermunculan di permukaan laut. "Tadi diputuskan memperpanjang pencarian selama tiga hari mendatang," kata Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigadir Jenderal Ivan Ahmad Riski Titus, Sabtu, 26 Desember 2015.
Berdasarkan standar operasional Basarnas, operasi pencarian diberlakukan selama tujuh hari. Setelah itu, Basarnas melakukan evaluasi untuk menghentikan atau meneruskan pencarian.
Ivan menerangkan, Basarnas memperpanjang operasi mengingat dalam beberapa hari terakhir banyak korban yang ditemukan. Bahkan hari ini ada tiga mayat ditemukan di Teluk Bone. "Total sudah 106 korban ditemukan dengan rincian 66 meninggal, 40 hidup dan 12 masih hilang," ujar dia.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan sudah mendapatkan informasi perpanjangan operasi SAR KM Marina di Teluk Bone. Barung menegaskan kepolisian siap membantu tim SAR untuk mencari korban kapal nahas itu. Selain itu, kepolisian melalui tim DVI mulai sibuk melaksanakan identifikasi terhadap 66 jenazah korban KM Marina.
Khusus di Sulawesi Selatan, Barung mengatakan sudah 17 dari 20 jenazah yang telah diidentifikasi. Belasan jenazah diidentifikasi di Rumah Sakit Siwa, Kabupaten Wajo. Sisanya, tiga jenazah sedang diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. "Yang tiga jenazah masih sedang ditunggu hasilnya," ucap Barung. Adapun, puluhan jenazah lainnya diidentifikasi di Sulawesi Tenggara.
Operasi SAR di Teluk Bone dilakukan tim SAR gabungan dengan mengerahkan seluruh potensi SAR. Pencarian korban kapal nahas itu dilakukan menggunakan pelbagai armada laut dan udara. Kapal milik Basarnas, Polri, TNI dan pihak swasta sudah dikerahkan. Adapun, pesawat milik TNI AU dan helikopter milik Basarnas turut melakukan penyisiran.
Kapal Marina Baru 2B bertolak dari Pelabuhan Tobaku menuju Pelabuhan Siwa pada Sabtu, 19 Desember, pukul 11.00 Wita. Dalam perjalanannya, kapal yang memuat lebih dari seratus penumpang itu dihantam ombak tinggi. Akibatnya, bak mesin kapal itu pecah dan kemasukan air sehingga kapal tenggelam. Nakhoda kapal Marina sempat mengabarkan kondisi cuaca yang buruk ke pihak syahbandar sebelum akhirnya dinyatakan hilang kontak.
TRI YARI KURNIAWAN