TEMPO.CO, Samarinda - Gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter yang melanda Kota Tarakan, Kalimantan Utara, mengakibatkan 10 orang luka dan 10 bangunan rusak. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara Hariyanto mengatakan korban luka seluruhnya sudah mendapat perawatan di puskesmas terdekat. Tapi sampai saat ini, menurut dia, belum ada laporan adanya korban jiwa.
"Dari 10 orang luka, satu orang alami luka berat dan sudah mendapatkan perawatan medis, sementara 9 orang luka lainnya hanya mengalami luka ringan," kata Hariyanto, Senin, 21 Desember 2015.
Hariyanto mengatakan BPBD Provinsi Kalimantan Utara sudah menurunkan tim reaksi cepat yang dipusatkan di Kabupaten Tana Tidung. Sementara itu, di Kota Tarakan sudah tertangani oleh BPBD setempat. "Yang terpenting sekarang tugas kami memberi rasa aman kepada seluruh warga," katanya.
Di Kabupaten Tana Tidung, gempa terasa di Desa Lia, Kecamatan Tanah Merah. Lindu yang terjadi dua kali itu sempat membuat warga panik.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat gempa yang terjadi pada pukul 02.47 Wita tersebut berada pada posisi 3,61 lintang utara dan 117,67 bujur timur. Pusat titik gempa diketahui berada di kedalaman 10 kilometer 29 kilometer timur laut Tarakan terjadi di wilayah Tarakan, Kalimantan Utara.
“Alat pencatat gempa BMKG Balikpapan ikut mencatat gempa di Tarakan ini,” kata Kepala Geofisika Balikpapan, Mujianto. Dia memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa susulan terjadi lagi pada pukul 02.30 WIB di Tarakan. Kali ini di arah 27 kilometer Timur Laut. Koordinat pusat gempa berada di 3,48 lintang utara-117,78 bujur timur. Kekuatan gempa sekitar 4,5 skala Richter dengan kedalaman 10 kilometer.
SG WIBISONO | FIRMAN HIDAYAT