TEMPO.CO, Bantul - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bantul menemukan 856 surat suara salah cetak selama proses pelipatan. Namun, menurut Ketua KPUD Bantul Johan Komara, hingga sekarang surat suara pengganti belum diganti oleh perusahaan percetakan, PT Peruri Wiratimur, Surabaya. "Mayoritas surat suara itu tidak bisa dipakai karena gambar hanya tercetak di satu halaman, sobek, atau terkena bercak tinta," kata Johan pada Ahad, 29 November 2015.
PT Peruri Wiratimur mengirim 176 kardus berisi 710.666 lembar surat suara ke KPUD Bantul pada 18 November 2015. Pelipatan surat suara dilakukan empat hari kemudian.
Saat ini, menurut Johan, kekurangan logistik pilkada yang masih belum terpenuhi hanya pengganti 856 surat suara salah cetak tersebut. Kebutuhan logistik yang terakhir sudah datang ialah template braille untuk dibagikan di 1.768 tempat pemungutan suara se-Kabupaten Bantul. "Template braille datang pada Jumat pekan kemarin," ujar Johan.
Dia berharap pengganti surat suara rusak bisa datang sebelum 3 Desember 2015. Saat itu merupakan tenggat akhir untuk proses persiapan kebutuhan logistik pilkada. "Kami harus memasukkan semua surat suara ke kotak suara dan menyegelnya pada 3 Desember. Sehari kemudian, semua surat suara rusak dimusnahkan," tuturnya.
Rencananya, semua kebutuhan logistik akan didistribusikan ke 75 panitia pemilihan kelurahan di Bantul pada hari tenang sebelum pemilihan, yakni 6-8 Desember 2015. Saat ini, semua logistik yang telah tersedia disimpan di gudang KPUD Bantul.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM