TEMPO.CO, Jakarta -Budayawan Indonesia, Sujiwo Tejo mengindikasikan ada upaya pelemahan terhadap fungsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penundaan untuk memutuskan waktu uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap calon pimpinan KPK.
"Indikasinya semua berharap supaya KPK lemah," kata Sujiwo di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Jumat, 27 November 2015.
Sujiwo mengatakan, pelemahan fungsi KPK karena sikap Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat yang mengulur-ulur waktu dan mempermasalahkan salah satu syarat calon pimpinan. Yaitu harus sarjana hukum dan memiliki pengalaman 15 tahun di bidang tersebut.
Menurutnya, anggota Dewan tidak bisa seenaknya membuat peraturan pada saat penilaian. "Dia kan bikin peraturan," katanya. "Tapi peraturan mestinya tidak pada saat kebutuhan praktis untuk menilai."
Ia pun mencontohkannya seperti dalam perlombaan baca puisi. "Seperti baca puisi tiba-tiba ngomongnya pake jenggot. Terus aku bikin peraturan yang bikin jenggot gak bisa masuk final. Gak bisa dong," katanya.
FRISKI RIANA