Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usut 'Sampurasun' dan Habib Rizieq, Polisi Siapkan 2 Saksi Ahli  

image-gnews
Sejumlah massa yang tergabung dalam dalam Gerakan Masyarakat Jakarta dan Front Pembela Islam (FPI) yang dipimpin Gubernur Versi Front Pembela Islam (FPI), Fahrurrozi Ishak dan Habib Rizieq Shihab menggelar aksi unjuk rasa di depan Balaikota Jakarta, 1 Desember 2014. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
Sejumlah massa yang tergabung dalam dalam Gerakan Masyarakat Jakarta dan Front Pembela Islam (FPI) yang dipimpin Gubernur Versi Front Pembela Islam (FPI), Fahrurrozi Ishak dan Habib Rizieq Shihab menggelar aksi unjuk rasa di depan Balaikota Jakarta, 1 Desember 2014. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Direktur Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Wirdhan Denny mengatakan, untuk memeriksa tuduhan Angkatan Muda Siliwangi terhadap pentolan Front Pembela Islam, Muhammad Rizieq Shihab, pihaknya telah menyiapkan dua saksi ahli dari pakar bahasa dan telekomunikasi.

"Sekarang kami tengah menyiapkan panggilan untuk pelapor yang melaporkan Habib Rizieq. Pelapornya kan dari AMS. Nanti kami periksa pihak AMS sebagai saksi pelapor. Lalu ditindaklanjuti dengan mendengar keterangan saksi ahli, baik ahli bidang IT maupun bahasa," ujarnya, Jumat, 27 November 2015.

Hal itu dilakukan untuk memenuhi alat bukti terkait dengan laporan AMS yang menuding Rizieq telah melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan memelesetkan salam khas Sunda, "sampurasun", menjadi "campur racun". Aksi guyon yang membuat beberapa pihak naik pitam ini diduga dilakukan Rizieq saat membuka ceramah di Purwakarta pada 13 November 2015. Rekaman video tersebut kini tersebar luas di media sosial YouTube.

"Kami saat ini tengah mempelajari laporannya," ujar dia. "Nantinya, saksi ahli bahasa akan kami mintai keterangan berkaitan ucapan Habib Rizieq itu mengandung unsur penghinaan atau tidak. Kalau saksi ahli IT untuk membuktikan apakah yang di-upload (berupa rekaman video) ke YouTube itu benar atau tidak ucapannya Habib Rizieq."

Wirdhan mengatakan Rizieq terancam dijerat dengan Pasal 28 ayat 2 UU ITE, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun. Namun, karena kasus tersebut merupakan delik aduan, kasus yang menimpa mantan Ketua FPI ini bisa saja tidak dilanjuti.

"Karena ini delik aduan, apabila mereka islah, kasus ini tidak dilanjuti," ujarnya.

Namun, ia mengatakan, pihaknya akan terus melanjutkan kasus ini apabila tidak terjadi islah di antara kedua pihak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ya kami lanjut. Ada laporan masyarakat masak kami tidak tindaklanjuti? Sekarang tinggal pembuktiannya saja," ujarnya. "Kalau memang saksi dan petunjuk sudah cukup sebagai alat bukti, barulah kami panggil Habib Rizieq."

AMS membuat laporan polisi pada 24 November 2015 ke SPKT Polda Jawa Barat dengan nomor surat LPB/967/XI/2015/JABAR tertanggal 24 November 2015. Kasus ini selanjutnya ditangani Subdirektorat II Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat.

Guyonan yang dilontarkan Rizieq tersebut dilakukan di hadapan jemaah tablig akbar yang diselenggarakan pada 13 Nobember 2015 di Kabupaten Purwakarta.

Dalam video ceramahnya yang diunggah di YouTube, pelesetan "sampurasun" menjadi "campur racun" tersebut dilakukan di awal ceramah. Saat itu, Rizieq tengah menyapa para audiens dakwah. Namun, di sela menyapa para audiens, Rizieq tiba-tiba melontarkan kata "camupur racun" sebanyak tiga kali dengan suara seperti berteriak. Guyonan tersebut sontak membuat jemaah tertawa dibarengi tepuk tangan girang.

IQBAL T LAZUARDI S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

6 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Dok: StockXpert
Mengenal Narsisis Spiritual yang Selalu Sok Paling Benar soal Agama

Narsisis spiritual akan menggunakan ajaran agama dengan maksud membuat orang memenuhi keinginannya atau menyalahkan tindakan orang lain.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

16 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

27 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ini Respons Berbagai Pihak soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama

30 hari lalu

Suasana ijab kabul pasangan pengantin April dan Iyan di Kantor Urusan Agama, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Sabtu, 4 April 2020. TEMPO/IJAR KARIM
Ini Respons Berbagai Pihak soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama

Rencana Yaqut Cholil Qoumas menjadikan KUA sebagai sentral pelayanan keagamaan mendapat berbagai respons.


Soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama, Apa Kata SETARA Institute?

30 hari lalu

Pasangan calon pengantin, April dan Iyan bersiap menikah di Kantor Urusan Agama, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Sabtu, 4 April 2020. Pasangan ini terpaksa menunda rencana resepsi pernikahan mereka karena larangan selama pandemi virus corona. TEMPO/IJAR KARIM
Soal Rencana KUA Jadi Tempat Pernikahan Semua Agama, Apa Kata SETARA Institute?

Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, mengatakan rencana KUA jadi tempat pernikah semua agama harus dituangkan dalam PP atau Perpres.


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

40 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

41 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

43 hari lalu

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.