TEMPO.CO, Bangkalan - Aliansi Ulama Madura (Auma) mendukung wacana Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jendral Budi Waseso yang ingin membangun penjara khusus bandar narkoba di Pulau Kangean. "Asal bukan prostitusi, kami mendukung," kata Sekretaris Jendral Aliansi Ulama Madura KH Fudoli Mohammad Ruham, Jumat, 27 November 2015.
Dukungan itu, kata Fudoli, diberikan karena lembaga pemasyarakatan (lapas) dan lembaga pemasyarakatan khusus narkoba di Kabupaten Pamekasan telah melampaui kapasitas. "Soal lokasi boleh di mana saja, mau di daratan atau pulau khusus silakan."
Yang terpenting, Fudoli melanjutkan, pembenahan mental aparat keamanan lapas dan polisi. Menurut dia, seketat apa pun penjagaannya, kalau mental petugas keamanan adalah mental beking narkoba, penjara khusus bandar narkoba akan sia-sia.
Petugas lapas harus tidak mudah tergoda bandar. "Kata Kapolda, kalau menemukan polisi jadi beking narkoba, harus dilaporkan dan akan ditindak."
Sebelumnya, Budi Waseso, saat berkunjung ke Jawa Timur, mengungkapkan akan membuat penjara khusus bandar narkoba di Pulau Kangean. Penjara itu akan ditempatkan di pulau khusus dan sekelilingnya akan dijaga buaya dan ikan piranha.
Pulau Kangean dipilih karena di pulau itu telah ada bekas rumah tahanan sehingga tinggal direnovasi untuk dijadikan penjara khusus bandar narkoba.
MUSTHOFA BISRI