TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso menyatakan bersiap menggelar operasi besar-besaran menjelang akhir tahun ini. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sarasehan advokasi “Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkotika” yang diadakan di Hotel Alana, Surabaya, 26 November 2015.
“Menjelang akhir tahun, biasanya pasokan bertambah karena selalu ada pesta besar-besaran,” katanya.
Budi Waseso, atau biasa disebut Buwas, mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan sindikat pengedar narkoba terbesar se-Asia. Secara geografis, Indonesia merupakan pangsa pasar terbesar pada bisnis haram ini.
Dia memperkirakan pemasok dari luar negeri akan banyak masuk ke Indonesia menjelang akhir tahun ini. Dia meminta masyarakat waspada, terlebih akhir-akhir ini banyak ditemukan ganja sintetis dalam bentuk bubuk.
Bahan itu dioplos dalam tembakau. “Tembakaunya biasa. Namun, karena dicampur dengan ganja sintetis tersebut, kekuatannya menjadi sepuluh kali lipat,” ujarnya sambil menambahkan bahwa pengawasan menjelang akhir tahun ini dilakukan BNN, bekerja sama dengan Polri dan TNI.
Budi mengatakan Indonesia merupakan surga bagi sindikat peredaran narkoba. Dia menyodorkan data penelitian bahwa jumlah penyalah guna narkoba mencapai 2,18 persen dari total populasi penduduk berusia 10-59 tahun atau sekitar 4 juta orang. Sedangkan angka kematian akibat narkoba sebanyak 12.044 per tahun.
SITI JIHAN SYAHFAUZIAH