TEMPO.CO, Bandung - Ucapan pentolan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, berbuntut panjang. Setelah Angkatan Muda Siliwangi (AMS) dan tokoh Jawa Barat mempersoalkan, kini puluhan organisasi kesundaan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sunda Menggugat juga mempermasalahkan ucapkan Rizieq Sihab.
"Poin intinya, kami meminta Habieb Rizieq segera meminta maaf karena telah melecehkan orang Sunda," kata Ketua Sundawani Wirabuana Robby Maulana Zulkarnaen kepada wartawan di Sekretariat AMS, Jalan Braga, Kota Bandung, Kamis, 26 November 2015. "Aliansi yang bergabung menggugat Habieb Rizieq sekarang sudah berjumlah 23 organisasi."
Pernyataan Rizieq tersebut diduga dilontarkan dalam sebuah acara ceramah pada Senin, 15 November 2015. Rekaman acara itu kini beredar di media sosial. (Baca juga: Heboh Sampurasun: Inilah Transkrip Ceramah Rizieq Shihab)
Sebelumnya, Angkatan Muda Siliwangi telah melaporkan Rizieq Shihab kepada Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Barat pada Selasa, 24 November 2015. Mereka mempersoalkan Rizieq yang membuat plesetan salam orang sunda 'sampurasun' menjadi 'campur racun'. Ketua Umum AMS Noery Ispandji Firman mengatakan, dengan plesetan yang dibuat, Rizieq secara tidak langsung telah menyakiti masyarakat Sunda. Akibat guyonannya itu, kata dia, membuat gerah orang Sunda. "Ya, situasinya jadi semakin memanas," ujarnya.
Namun untuk menghindari hal-hal yang bersifat anarki, Noery mengaku tengah mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing melakukan tindakan kekerasan, semisal melakukan penyerangan. "Ya, kita tetap lewat jalur hukum dan saya sebagai koordinator aliansi meminta masyarakat tetap kondusif dan tidak mudah terprovokasi," ucapnya.
AMINUDIN A.S.