Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Balita Mati Misterius di Papua Bertambah Jadi 32 Orang  

image-gnews
Ilustrasi penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).  ANTARA/FB Anggoro
Ilustrasi penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). ANTARA/FB Anggoro
Iklan

TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai, mengatakan, hingga saat ini jumlah balita yang meninggal dunia di Kabupaten Nduga bertambah satu anak sehingga korban total menjadi 32 anak. Dia menyebutkan para korban itu meninggal selama kurun waktu dari 16 Oktober sampai 20 November 2015.

"Ada kematian lagi satu bayi usia kurang dua tahun," katanya kepada wartawan saat jumpa pers di Kantor Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) di Kota Jayapura, Papua, Kamis, 26 November 2015. Namun sejumlah pemberitaan di media menyebutkan jumlah korban mencapai 41 anak.

Sedangkan terkait penyebab kematian 32 anak di Kabupaten Nduga ini, Aloysius mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui penyebabnya. "Tapi pasien yang meninggal menunjukkan gejala-gejala, seperti panas, demam, menggigil, dan kejang kemudian meninggal dunia. Lokasi kejadian di Distrik Mbua, tepatnya di Kampung Doigimo, Opmo, Barapngin, dan Labirik," kata Aloysius.

Menurut Aloysius, pada Kamis, 26 November 2015, tim krisis senter yang berjumlah enam orang telah terbang ke Kabupaten Nduga melalui Wamena, Kabupaten Jayawijaya, guna melakukan investigasi dan tindakan-tindakan darurat lainnya.

"Semoga dalam dua hari ke depan akan segera didapatkan tindak lanjut kerja yang akan dilakukan Dinas Kesehatan dan lembaga terkait dengan penyelesaian masalah di Distrik Mbua ini," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Nduga, Mesak Kogoya, mengatakan, para balita meninggal secara misterius di Kabupaten Nduga sepanjang November 2015 ini. Kasus ini terjadi di dua distrik, yaitu Distrik Mbua dan Distrik Bumulyama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Mesak, di Mbua ada Puskesmas dan dokter, serta tim Satgas Kaki Telanjang yang berjumlah tujuh orang. Satgas Kaki Telanjang merupakan satuan tugas yang dibentuk UP2KP. Satu tim terdiri atas tujuh orang yang khusus melayani kesehatan ke pelosok-pelosok Papua. Namun karena kampung-kampung jaraknya berjauhan, mereka kesulitan memberikan pelayanan yang memadai.

"Ini mengakibatkan petugas yang ada tak mampu menjangkau semua kampung. Karena saat petugas berada di kampung yang satu, di kampung lainnya terjadi kematian. Sedangkan di Distrik Bumulyama, tak ada Puskesmas, hanya ada Pustu," kata Mesak.

Kepala Seksi Wabah dan Bencana Provinsi Papua, Yamamoto Sasarari, menjelaskan, dari gambaran klinis yang dilaporkan, diduga balita-balita itu mengalami pneumonia bronkitis. "Tapi ini baru dugaan. Untuk lebih pastinya setelah kami melakukan pemeriksaan di lapangan. Dari gambaran klinis itu juga, tidak ada hog cholera," kata Sasarari.

Kepala Distrik Mbua, Erias Gwijangge, mengatakan, kematian balita ini terjadi setelah kemarau berkepanjangan, dan hujan baru turun di daerah itu. "Waktu beberapa kali turun hujan, hewan ternak di kampung-kampung mendadak mati. Babi dan ayam mendadak mati tanpa diketahui penyebabnya," katanya.

CUNDING LEVI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kapolri Benarkan Sempat Terjadi Kericuhan saat Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe

28 Desember 2023

Keluarga menunggu pelaksanaan misa mendiang Lukas Enembe di Rumah Duka RSPAD, Jakarta, Rabu 27 Desember 2023.  Pengacara mendiang Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona mengatakan, jenazah akan diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 01.00 WIB Kamis, 28 Desember 2023. TEMPO/Subekti.
Kapolri Benarkan Sempat Terjadi Kericuhan saat Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe

Sigit menyatakan telah meminta seluruh aparat mempersiapkan diri untuk mengamankan proses pemakaman Lukas Enembe.


Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Masyarakat Adat Suku Sentani dan seluruh masyarakat Kampung Harapan di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua melakukan prosesi tangisan meratap (hela-hili) di depan Gedung Stadion Lukas Enembe dan Gereja GKI Filadelfia di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis, 28 Desember 2023. ANTARA/Agustina Estevani Janggo
Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.


Kabupaten Jayapura Gelar Jambore Kader Siaga Malaria

28 Juli 2023

Kabupaten Jayapura Gelar Jambore Kader Siaga Malaria

Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi kinerja kader Siamal.


Pj Bupati Jayapura Siap Resmikan Tower BTS di Lima Kampung

17 April 2023

Pj Bupati Jayapura Siap Resmikan Tower BTS di Lima Kampung

Tower BTS di lima kampung hasil pembangunan PT Telkomsel.


Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo Punya Motto Hapus Air Mata, Apa Itu?

11 April 2023

Pj. Bupati Jayapura Triwarno Purnomo | Dok. TEMPO
Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo Punya Motto Hapus Air Mata, Apa Itu?

Pj Bupati Jayapura Triwarna Purnomo menyampaikan program 100 hari kepemimpinannya dan punya motto Hapus Air Mata.


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


Kongres Masyarakat Adat Nusantara Hasilkan Maklumat Tanah Tabi

4 November 2022

Kongres Masyarakat Adat Nusantara Hasilkan Maklumat Tanah Tabi

Terdapat 17 poin yang tertuang pada Maklumat Tanah Tabi.


Bupati Jayapura: Balai Adat Simbol Kebangkitan Masyarakat Adat

28 Oktober 2022

Ketua Panitia Kongres Masyarakat Adat Nusantara KeEnam (KMAN VI) yang juga Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE,. M,Si bersama pengurus dan anggota Dewan Adat Suku, para Ondoafi, Masyarakat adat dan tamu undangan pada peresmian Balai Adat Kampung Meikari Distrik Kemtuk, Jumat (28/10).
Bupati Jayapura: Balai Adat Simbol Kebangkitan Masyarakat Adat

Balai adat adalah tempat masyarakat adat berkumpul untuk mengambil berbagai keputusan penting.


Bupati Jayapura Resmikan Saliyap Kampung Mekari

28 Oktober 2022

Peresmian Saliyap atau Balai Adat Kampung Mekari oleh Ketua Panitia Kongres Masyarakat Adat Nusantara KeEnam (KMAN VI) yang juga Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE,. M,Si di hadiri pengurus dan anggota Dewan Adat Suku, para Ondoafi, Masyarakat adat dan tamu undangan berlangsung, di Kampung Mamei Distrik Kemtuk, Jumat (28/10).
Bupati Jayapura Resmikan Saliyap Kampung Mekari

Acara peresmian balai adat ini kental dengan tradisi masyarakat adat setempat.


Ketika Rombongan dari Bumi Raja-Raja Maluku Menginjak Tanah Tabi

21 Oktober 2022

Ketika Rombongan dari Bumi Raja-Raja Maluku Menginjak Tanah Tabi

Mahkota berbulu kasuari dan noken menjadi lambang persaudaraan dalam pesta penyambutan masyarakat adat dari Maluku.