TEMPO.CO, Kediri - Dari 1.239.896 surat suara yang dipesan, baru 480 lembar yang sudah dikirim oleh perusahaan percetakan pemenang tender kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kediri, Jawa Timur. “Segelintir” surat suara tersebut tetap ditempatkan di satu ruangan KPU dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian Resor Kediri.
"Tadi malam baru dikirim 480 lembar,” kata Ketua KPUD Kabupaten Kediri Sapta Andaru Iswara kepada Tempo, Rabu, 25 November 2015.
Saat ditanya soal kekurangan surat suara yang sebagian besar masih belum tiba, Sapta mengaku belum mengetahui secara pasti. Hal itu masih akan ditanyakan kepada pihak percetakan untuk waktu pengiriman berikutnya.
Dia berharap seluruh pengiriman sebanyak 1.237.896 surat suara plus 2.000 surat suara khusus untuk pemungutan suara ulang akan dikirimkan semua paling lambat 27 November 2015. Karena belum semuanya dikirim oleh percetakan, maka tak bisa diketahui berapa jumlah surat suara rusak yang harus diganti. Komisioner KPU baru akan melakukan sortir 480 surat suara gelombang pertama itu pada Rabu malam ini, 25 November 2015.
“Tapi kita sudah tak punya kewajiban melipat karena sudah diselesaikan percetakan,” ujar Sapta.
Tak hanya menunggu surat suara yang belum tiba, KPU Kediri juga kesulitan menyimpan surat suara yang datang karena terbatasnya kantor KPU. KPU berencana meminjam gedung Bagawanta milik pemerintah Kediri yang selama ini disewakan untuk kepentingan umum. “Kami rencana pinjam gedung itu, tapi sekarang masih disewa orang,” tutur Sapta.
Pemilihan kepala daerah Kabupaten Kediri ini diikuti dua pasangan calon. Mereka adalah pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kediri nonaktif Haryanti-Masykuri, yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Golkar, melawan pasangan Ari Purnomo Adi-Arifin Tafsir yang diusung Gerindra dan Partai Amanat Nasional.
HARI TRI WASONO